Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Advertisemen

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Perilaku Orang Tua Yang Membuat Anak Stres

Posted: 07 Jan 2015 07:00 AM PST

DokterSehat.Com – Stress dapat terjadi pada setiap orang dan pada tingkatan usia berapapun, tidak terkecuali  anak-anak. Sosok orang tua haruslah hangat dan dapat memberikan kasih sayang secara penuh kepada sang anak. Karena bila tidak akan dapat membuat  anak-anak stress. Ini akan membuat hubungan antara anak dan orang tua menjadi buruk.

Beberapa perilaku orang tua yang dapat membuat anak stress antara lain :

  • Melarang anak
    Semua orangtua pasti ingin anaknya menjadi anak yang hebat. Namun seringkali orangtua tidak menyadari bahwa kata-kata motivasi yang diberikan justru membebani anak, dan mungkin saja membuat mereka menjadi stres. Beban dan tekanan ini terutama dialami oleh anak laki-laki dibanding perempuan, karena di kultur Indonesia laki-laki itu dianggap mahluk yang paling kuat sehingga tidak boleh menunjukkan kelemahannya sedikit pun.

    Pola pikir anak-anak dan dewasa berbeda. Anak, terutama pada balita, hanya akan menyerap kata-kata yang terdengar, dan belum bisa memprosesnya dengan sempurna seperti yang dilakukan orang dewasa. Misalnya, ketika anak terjatuh dari sepeda dan kemudian menangis. Jika yang terjatuh adalah anak perempuan, orangtua biasanya akan membiarkannya untuk menangis. Tetapi ketika yang mengalami adalah anak laki-laki, orangtua pasti akan melarangnya menangis diiringi pesan, Kamu tidak boleh menangis, Kamu kan laki-laki, tidak boleh cengeng, atau Kamu kan anak laki-laki yang kuat, luka ini tidak ada apa-apanya.

    Sekilas, tak ada yang salah dengan kalimat tersebut, karena tujuannya memotivasi anak untuk tidak cengeng. Namun, ketika diserap oleh otak anak, kalimat ini akan memiliki arti yang berbeda. Kalimat tersebut akan diterima sebagai sebuah perintah, yang akan selalu ada di otak mereka sampai dewasa. Masuknya perkataan ini ke otak anak akan membuat anak selalu menahan tangisnya, dan memendam perasaan sedihnya. Hal inilah yang membuat anak menjadi stres. Tidak heran kalau laki-laki jarang dan malu menangis, karena dari kecil sudah dijejali dengan perkataan seperti itu. Padahal orang sah-sah saja untuk menangis dan mengeluarkan perasaan mereka, tambah Rustika. Menangis boleh saja, yang harus dikontrol adalah frekuensinya.

  • Perilaku orang tua tidak konsisten
    Menurut penelitian, anak-anak usia 1-7 tahun akan lebih mudah menyerap berbagai hal di sekitarnya melalui bahasa tubuh seseorang (90 persen), intonasi suara (7 persen), dan kata-kata (3 persen). Orangtua yang plin-plan akan membuat anak kebingungan, dan akhirnya stres karena orangtuanya tidak konsisten, tambahnya. Seharusnya orangtua bersikap tegas dalam mendidik anak, dan antara suami dan istri bekerjasama agar tercapai kata sepakat. Misalnya, anak dihukum ketika melakukan sebuah kesalahan. Namun ketika ia mengulangi kesalahannya, orangtua tidak menghukumnya. Bahasa tubuh orangtua yang tidak konsisten ketika menghadapi masalah yang sama, seperti kadang bersikap galak dan kadang baik, akan membuat anak tertekan.
  • Membeda-bedakan anak
    Banyak orangtua yang secara tak sadar membeda-bedakan anaknya. Meski dalam perbuatan tidak terlalu terlihat, namun intonasi suara yang turun naik ketika menghadapi kakak dan adik akan membuat anak merasakan adanya pembedaan sikap orangtua. Ketika adik kakak berkelahi, biasanya nada bicara orangtua akan lebih lembut ke adik dibanding kakak, karena mengganggap bahwa kakak yang sudah lebih dewasa harus mengalah, bebernya. Intonasi suara yang berbeda ketika menghadapi kakak dengan nada yang keras, dan adik dengan nada yang lembut, akan membuat si kakak merasa si adik lebih disayang dan ia pun menjadi tertekan.
  • Labeling pada anak
    Salah satu yang paling berbahaya yang dilakukan orangtua kepada anak adalah memberi label atau cap kepada anak. Kata-kata seperti, Dasar kamu anak pemalas, atau Kamu kegemukan, makanya pakai baju apa saja tidak ada yang cocok, atau Kamu kok lemot sih, nggak pinter seperti kakakmu?. Hati-hati, labeling, apalagi yang diiringi dengan tindakan membanding-bandingkan anak, tak hanya membuat anak merasa tertekan, tetapi juga mengalami luka batin yang akan terbawa hingga ia dewasa.
  • Terlalu sering melarang
    Ketika anak berusia 4-6 tahun, anak sedang berada dalam zona kreatif dengan peningkatan rasa ingin tahu dan ingin belajar yang sangat tinggi. Namun, sikap kreatif anak dan daya ekplorasinya dianggap sebagai kenakalan orangtua, lalu berusaha membatasi gerak mereka. Jangan main di sana, atau Jangan dipegang-pegang!, dan masih banyak kata larangan lain yang digunakan orangtua untuk membatasi kreativitas anak. Meski memiliki tujuan yang baik agar si anak tidak terluka, namun kata-kata jangan dan tidak ternyata bisa membuat anak menjadi stres karena mereka tidak bebas untuk melakukan apapun.

    Gunakan kata-kata lain yang lebih baik untuk mengarahkan anak, sehingga anak akan menerimanya dengan positif. Anak akan mengerti bahwa Anda melarangnya melakukan hal tersebut karena berbahaya, dan bukan karena tidak sayang pada anak. Kalau selalu dilarang, suatu saat anak bisa mencuri-curi untuk melakukannya saat Anda tidak tahu, ujar Rustika.

Terapi Untuk Anak Autis

Posted: 07 Jan 2015 04:00 AM PST

DokterSehat.Com – Akhir akhir ini terapi autisme kian maju dan inovatif. Sebut saja terapi akustik, dolphin Theraphy atau terapi lain. Namun, yang terpenting, perhatian dan bantuan untuk mengarahkan anak autistik menjadi obat paling mujarab hingga saat ini.

Dokter spesialis anak, Hardiono D Pusponegoro berpendapat tidak semua anak yang telah menjalani terapi dapat langsung terjun ke kehidupan normal. Ada juga anak autis yang setelah terapi dapat langsung di sekolah negeri. Tetapi, ada juga yang membutuhkan sekolah berkebutuhan khusus, sekolah peralihan, dan sekolah inklusi, ujarnya saat berbicara dalam sebuah acara di Jakarta.

Namun, dia menuturkan, gabungan antara terapi dan edukasi yang tepat membuat anak berkebutuhan khusus mampu tumbuh dan belajar sesuai dengan kemampuan dan keadaan mereka. Makin lama saya bekerja dengan pasien autisma, makin yakin bahwa sebagian besar pasien tidak memerlukan obat melainkan terapi dan edukasi yang tepat.

Ia menyayangkan posisi sekolah berkebutuhan khusus tak lebih sebagai rumah penitipan anak bukan mengutamakan pendidikan yang tepat bagi anak-anak autisma. Sistem pendidikan khusus seharusnya dibentuk bagi anak berkebutuhan khusus yang lengkap dengan terapi, medis, dan edukasi memberikan perubahan terhadap perkembangan mereka.

Masalahnya, di Indonesia sendiri, sekolah insklusi untuk gangguan prilaku seperti halnya autisma masih sulit untuk ditemukan.

Sementara itu, pakar Pendidikan asal Singapura, Prof. Eric Lim berpendapat intervensi sejak dini terhadap anak berkebutuhan khusus mutlak diperlukan. Intervensi tersebut diberikan dalam bentuk terapi dan pendidikan yang efektif seperti membangun kognisi, latihan, bahasa, sentuhan, dan pijat hingga terapi musik dan instrumen sesuai dengan tingkatan usia dan kemampuan.

Program pendidikan benar-benar mengakomodasi anak dengan kebutuhan khusus yang tidak bisa mengikuti kehidupan normalnya. Disamping itu, pendidikan juga memiliki evaluasi dalam waktu tertentu untuk melihat kemajuan anak, kata dia.

Sekolah khusus

Minimnya pendidikan yang mengakomodasi anak-anak berkebutuhan khusus mengilhami Klinik Anakku dan lembaga pendidikan khusus kits4kids mengembangkan terapi-edukasi bagi anak-anak berkebutuhan spesial itu.

Di sekolah yang diberinama Anakku Kits4kits, anak diberikan terapi dan pendidikan yang efektif seperti membangun komunikasi, kognisi, latihan, bahasa, sentuhan dan pijat sesuai dengan tingkatan usia dan kemampuan.

Adapaun program yang ditawarkan antara lain, Early Intervention program for Infant and Childreen (EIPIC), sebuah program khusus anak berusia 2-6 tahun dan program junior, untuk anak usia 7-12 tahun serta program care, untuk anak usia 10-18 tahun.

Rencananya, sekolah segera dibuka awal Juli 2010 di Cibubur, Depok dan Pulo Mas, Jakarta Timur yang mampu menampung 40 dan 100 anak berkebutuhan khusus.

Cara Seru Bercinta Di Masa Menopause

Posted: 07 Jan 2015 01:00 AM PST

DokterSehat.Com – Masa menopause boleh jadi merupakan masa yang tidak mengenakkan bagi wanita, tubuh yang tidak lagi memproduksi hormon estrogen membuat hubungan seks terasa menyakitkan dan membuat wanita rentan terkena berbagai macam penyakit berbahaya.

Seorang wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron yang mengontrol produksi sel telur sejak tahap embrio di dalam kandungan. Seiring waktu, jumlah sel telur akan mati sejak dalam kandungan, lahir, kanak-kanak hingga mengalami menstruasi.

Menurut Obstetrik dan Ginekolog RS Siloam d Lippo Karawaci dr Hendro Sudarpo, setelah masuk masa remaja dan mengalami mentruasi, sel telur yang luluh setiap bulan hanya satu. Siklus meluluhnya sel telur lewat mentruasi akan dialami wanita hingga memasuki masa menopause.

Saat menopause, produksi hormon estrogen wanita terhenti. Saat inilah berbagai masalah terjadi. Mulai dari peruabahan suasana hati hingga hubungan seksual. Dalam hubungan seksual misalnya, wanita sering merasakan sakit akibat organ intim menjadi kering. Akibatnya hubungan intim dengan suami menimbulkan rasa sakit dan luka.

Untuk mengatasi hal itu, menurut dr. Hendro ada tiga cara yang umumnya dilakukan. Pertama, menggunakan krim atau jelly saat melakukan hubungan seks dengan pasangan. Krim atau jelly sifatnya lokal namun pasangan mengeluhkan karena cukup merepotkan, katanya di Senayan City.

Cara lain yang umum digunakan menurut dr. Hendro dengan melakukan Terapi Sulih Hormon (HRT). Terapi ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah hormon estrogen ke dalam tubuh wanita yang telah menopause.

Di kalangan dokter HRT masih menimbulkan kontroversi, karena diduga suntikan estrogen merupakan penyebab terjadinya kanker endometrium dan payudara, ungkapnya. Untuk menghindari hal tersebut, biasanya wanita yang akan mendapatkan HRT harus membeberkan riwayat kesehatan keluarga dan dirinya. Apabila ada keluarga atau wanita tersebut memiliki riwayat kista atau tumor, HRT tidak dianjurkan.

Pasalnya, estrogen diduga meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara dan indung telur. Dia juga menyebutkan selama menjalani terapi sulih hormon estrogen, wanita perlu mendapat asupan kalsium yang cukup. Sebab di masa manopause, hilangnya estrogen akan mempengaruhi penyerapan kalsium oleh tubuh.

Menurut dr. Hendro, ada satu cara efektif dan murah agar wanita dapat menikmati hubungan seksual tanpa risiko gangguan kesehatan. Penelitian membuktikan foreplay yang baik dan cukup sebelum hubungan intim dengan wanita yang telah memasuki masa menopause terbukti paling efektif.

Dia menganjurkan selain melakukan foreplay yang cukup, hubungan intim bisa dibantu dengan krim atau jelly.

Cara Sederhana Ini Bisa Menjaga Payudara Agar Tetap Sehat dan Indah

Posted: 06 Jan 2015 10:00 PM PST

DokterSehat.Com – Memiliki sepasang payudara yang sehat tak hanya menambah kecantikan wanita tapi juga menambah rasa percaya dirinya. Maka dari itu, perlu merawat payudara dengan teratur untuk menghindari risiko kanker payudara, kendur, dan terkena infeksi.

Berikut ini cara sederhana yang bisa Anda lakukan guna menjaga payudara agar tetap sehat dan indah :

  • Pelembab
    Seperti kulit tangan dan kaki, kulit payudara juga membutuhkan pelembab untuk mencegah dan mengurangi kerutan karena dehidrasi. Pelembap khusus payudara disebut bust cream
  • Pakai bedak
    Jerawat juga bisa muncul disekitar payudara, karena daerah tersebut dipenuhi kelelnjar minyak. Untuk mengatasinya, anda bisa memakai bedak tabur setelah mandi. Hindari juga memakai bra basah.
  • Jangan tidur tengkurap
    Tidur tengkurap dapat mengubah bentuk payudara, posisi tidur yang dianjurkan adalah posisi miring. Dengan kedua payudara ditopang bantal. Ada baiknya anda tidak memakai bra saat tidur, agar pori-pori payudara lebih leluasa bernafas.
  • Gunakan bra dengan ukuran pas
    Jika kulit disekitar payudara anda merah dan terasa gatal, kemungkinan bara yang anda pakai terlalu kecil. Atau bisa jadi, kulit anda tidak cocok dengan bahan dasar bra tersebut. Pilih bra dengan bahan yang ramah dengan kulit dan sesuai ukuran akan membuat payudara sehat.
  • Pilih bra sesuai kebutuhan
    Gunakan bra berkawat jika memang ukuran payudara anda terlalu besar taau bentukya mulai menurun karena usia faktor, gunakan sport bra dengan cukup khusus. Agar gerakan anda lebih fleksibel melakukan berbagai gerakan dalam olahraga.
  • Periksapayudara
    Mulai periksa payudara anda minimal setiap riga tahun sekali ketika usia memasuki 20 tahun, bagi wanita berusia 40 tahun keatas dan memiliki riwayat kanker payudara turunan, lakukan pemeriksaan secara rutin. Jika pemeriksaan dengan mammogram dirasa belum cukup, anda bisa meminta dokter untuk melakukan magnetik resonance imaging (MRI) atau sonogram. Anda juga dapat memeriksa payudara melalui ultrasonografi (USG), cara tersebut lebih efektif dari pada pemeriksaan mamografi.
  • Rajin olahraga
    Berolahraga selama 45 menit hingga satu jam secara rutin bisa mencegah kanker payudara, latihan kebugaran dapat membantu anda meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mengurangi resiko obesitas, serta menurunkan kadar hormon estrogen dan insulin. Jangan lupa konsumsi makan sehat, seperti sayur, buah, dan minum susu.
  • Hindari stres
    Memang belum terbukti, jika stres mampu memicu terjadinya kanker payudara. Namun, payudara bisa terasa sakit karena beberapa jenis hormon mmengalam peningkatan saat stres.
  • Jaga berat badan
    Selain menganggu penampilan, berat badan yang berlebihan membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan resiko berkembangnya penyakit serta menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  • Kurangi minum alkohol
    Penelitian menunjukan, bahwa dua gelas alkhol setiap hari dapat meningkatkan resiko kanker payudara sekitar 21 persen. Coba ganti alkohol atau wine dengan buah anggur dan jus buah, resveratrol pada kulit anggur bisa membantu anda mengurangi kadar estrogen yang memicu terjadinya kanker

Sering Mengigau Saat Tidur? Ini Dia Alasannya

Posted: 06 Jan 2015 08:00 PM PST

DokterSehat.Com – Pernahkah Anda diberi tahu oleh saudara atau keluarga Anda bahwa Anda mengigau saat tidur? Well, sampai sekarang fenomena ini ternyata masih saja menjadi misteri. Namun ternyata ada alasan yang mendasari mengapa manusia bisa mengigau saat tidur. Dan kali Vemale akan menghadirkannya hanya untuk Anda seperti yang telah dilansir oleh healthmeup.com berikut ini.

Mengigau atau berbicara saat tidur disebut dengan somniloquy, ini merupakan gangguan tidur yang tidak normal di mana orang berbicara saat tidur tanpa menyadarinya. Penelitian telah menunjukkan bahwa berbicara saat tidur merupakan kegiatan yang dilakukan oleh alam bawah sadar manusia. Orang yang mengigau biasanya bicara dengan diri mereka sendiri. Tak hanya itu saja, mereka bahkan bisa tertawa, berbisik bahkan berteriak. Orang yang mengigau sangat mungkin menggunakan kata-kata yang tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari bahkan mereka menggerutu sehingga sulit memahami apa yang dikatakan.

Mengigau adalah suatu bentuk gangguan tidur, misalnya berjalan sambil tidur, gigi yang menggiling pada saat tidur, sindrom kaki gelisah, serta anggota badan yang bergerak secara berkala pada saat tidur juga termasuk di dalamnya. Hal ini bisa terjadi karena oleh faktor-faktor fisik dan psikologis, termasuk kekurangan gizi, stres, dan kurang tidur.

Mengigau tidak berbahaya secara umum, namun dalam beberapa kasus bisa jadi gangguan tidur yang serius jika terjadi terlampau sering. Beberapa penyebab mengigau antara lain stres, demam, depresi, kurang tidur, mengantuk di siang hari, konsumsi alkohol, faktor keturunan, mimpi buruk, gangguan tidur, gangguan jiwa, kejang nocturnal, penyakit mental atau medis dan juga penyalahgunaan zat.

Lalu apakah mengigau bisa diobati? Sebenarnya Anda tak perlu pengobatan khusus jika ini tak mengganggu. Namun jika sudah parah Anda bisa mengunjungi dokter dan berkonsultasi. Akan ada penjelasan medis yang mendasari masalah tidur ini.

Bahaya Cyber Sex Yang Perlu Anda Ketahui

Posted: 06 Jan 2015 05:00 PM PST

DokterSehat.Com – Cyber sex adalah melakukan hubungan seks melalui internet menggunakan software atau media jejaring sosial. Bahaya cyber sex terjadi jika pelaku mengalami kecanduan atau melakukannya bukan dengan pasangan yang sah sebab berpotensi menyebabkan keretakan dalam rumah tangga.

Melakukan cyber sex dengan pasangan yang sah mungkin masih bisa digolongkan sebagai salah satu alternatif seks yang memanfaatkan dunia maya sebagai alat. Karena terpisah jarak yang jauh dan keinginan melepas libido maka sepasang suami istri bisa saja melakukan cyber sex untuk saling memuaskan satu sama lain. Itulah sebabnya ada yang menyebut cyber sex sebagai alternatif ngeseks di dunia maya.

Tapi apa jadinya jika cyber sex dilakukan bukan dengan pasangan resmi? atau bagaimana jika pelaku mengalami kecanduan? Apa saja bahaya cyber sex yang perlu diketahui oleh semua pengguna internet?

Banyak laporan penelitian yang menyebut bahwa internet adalah salah satu penyebab terjadinya perselingkuhan. Hal ini terjadi karena banyaknya layanan online sosial yang memudahkan orang berinterakasi dan melakukan banyak hal di internet.

Dan salah satu hal yang bisa terjadi adalah melakukan seks atau yang biasa disebut cyber sex. Fenomena cyber sex adalah hal nyata dan sedang terjadi di masyarakat.

Tidak bisa dipungkiri internet adalah salah satu penemuan besar abad ini yang mengubah cara orang hidup. Teknologi ini mempermudah pekerjaan dan interaksi sesama manusia. Tapi seperti halnya segala sesuatu, internet juga memiliki wajah buruk atau dampak negatif yang berbahaya.

Bahaya cyber sex akan dirasakan langsung oleh pelaku dan berdampak langsung pada kehidupan sosialnya. Jika pelaku telah menikah, melakukan cyber sex dengan orang lain dapat membahayakan pernikahannya.

Berikut ini beberapa dampak negatif melakukan cyber sex yang perlu anda ketahui :

  • Menyebabkan gangguan seksual
    Bahaya cyber sex yang terjadinya gangguan seksual seperti disfungsi ereksi pada pria. Stimulasi seks terbagi dua yaitu fisik dan mental. Contoh stimulasi fisik adalah ciuman, rabaan, pelukan dan melakukan penetrasi seks. Sementara stimulasi mental adalah pikiran erotis yang membangkitkan gairah seks. Menonton film porno dan cyber sex tergolong stimulasi mental karena pelibatan pikiran yang dominan.

    Padahal seks yang normal adalah melakukannya dengan lawan jenis secara langsung. Kata-kata erotis di layar komputer, foto atau video lawan chating yang merangsang ditambah desahan yang membangkitkan gairah, tidak bisa mengalahkan nikmatnya berciuman, meraba, memeluk dan melakukan penetrasi yang nyata dengan lawan jenis.

    Cyber sex ibaratnya melakukan seks tanpa penetrasi dan hanya melibatkan emosi. Dan ditulah letak bahaya cyber sex karena bisa menimbulkan gangguan seksual. Pria yang terlalu sering melakukan cyber sex bisa mengalami disfungsi ereksi. Karena telah terbiasa merangsang diri dengan khayalan maka sistem syaraf tidak merespon dengan baik ketika ada rangsangan yang nyata dari lawan jenis, akibatnya penis tidak bisa berdiri dengan keras.

  • Kecanduan
    Salah satu bahaya cyber sex adalah kecanduan dan ini adalah salah satu gangguan jiwa dimana penderita mengalami ketergantungan dengan internet untuk melepaskan syahwatnya. Dan seperti halnya jenis kecanduan lain, kecanduan cyber sex tentu akan berdampak buruk bagi diri penderita dan kehidupan sosialnya.

    Salah satu ciri utama kecanduan cyber sex adalah pelaku tidak lagi atau tidak bergairah melakukan hubungan seks secara nyata dan hanya bisa terpuaskan jika melakukanya di internet. Kondisi ini adalah masalah psikoseksual yang biasanya terjadi akibat trauma seks di masa lalu.

    Sebuah penelitian dilakukan oleh Greenfield dan ditemukan bahwa rata-rata penderita kecanduan cyber sex adalah pria dengan usia antara 25 sampai 55 tahun. Mereka sebagian besar memiliki pendidikan tinggi dan berpenghasilan di atas rata-rata.

  • Perselingkuhan
    Bahaya cyber sex yang kedua adalah dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga. Kimberley Young, seorang psikolog di Amerika Serikat mengatakan bahwa perkawinan yang telah berusia 20 tahun bisa bubar gara-gara empat bulan melakukan cyber sex, berselingkuh melalui internet. Hal ini dibuktikan dengan data jumlah pasangan yang bercerai akibat perselingkuhan di internet yang sangat banyak.

    Banyak suami atau istri yang tidak puas dengan kehidupan seksualnya, mereka kemudian mencoba mencari pasangan seks dan melakukan cyber sex di internet. Mereka memilih cara ini dengan alasan lebih aman, tidak saling mengenal, tidak ada interaksi emosional, terhindar dari penyakit, dan tidak mungkin hamil.

    Melakukan cyber sex bukan dengan pasangan yang sah tentu saja tergolong perselingkuhan, dan seperti halnya perselingkuhan di dunia nyata, dampaknya bisa menyebabkan perceraian

Advertisemen