Bau mulut

Advertisemen
Bau mulut, yang dalam bahasa kedokteran disebut halitosis, belum dipelajari secara ilmiah hingga tahun 1950an sampai ditemukannya alat osmoscopy yang dapat melacak sumber terjadinya bau mulut. Sumber bau mulut dapat berasal dari mulut atau bagian tubuh lainnya. Sebanyak 85-90% kasus bau mulut berasal dari kelainan di dalam mulut.

Laki-laki cenderung lebih besar mengalami halitosis di pagi hari dibandingkan wanita. Hal ini karena wanita lebih rajin membersihkan gigi dan lebih sering menggunakan obat kumur.

Selain bersifat permanen karena keberadaan bakteri anaerob, bau mulut juga dapat bersifat sementara (temporary halitosis). Ini biasanya akibat minuman atau makanan yang menyebabkan bau, misalnya kopi. Rokok dan obat-obatan juga sering menyebabkan timbulnya bau mulut.

Umumnya mulut berbau jika :
  1. Ada infeksi di rongga mulut, gigi keropos atau bolong, gusi bengkak, karang gigi atau calculus
  2. Lidah meradang, bisa karena kurang vitamin, lidah tergigit, atau tumbuh kanker di sana.
  3. Ada infeksi gusi, gusi gampang berdarah, demam, mulut banyak mengeluarkan liur dan badan lemah.
Berikut beberapa cara mencegah timbulnya bau itu :
  1. Pastikan kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut dengan menggosok gigi dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Jika perlu, berkumurlah dengan cairan antiseptik untuk mamastikan bakteri anaerob tak berkembang biak selama Anda beristirahat.
  2. Jangan lupa menyikat lidah, Permukaan lidah yang tak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana. Usahakan sesering mungkin minum air putih. Hindari minum kopi karena akan memperparah keadaan.
  3. Mengunyah permen karet bebas gula bisa membantu merangsang produksi saliva, terutama bagi mereka yang memiliki saliva kental.
  4. Mengunjungi dokter gigi. Mungkin ada gigi yang berlubang, ada karang gigi, atau masalah kesehatan mulut dan gigi Anda.
Advertisemen