Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Advertisemen

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Kista Ovarium

Posted: 29 Sep 2014 08:00 AM PDT

DokterSehat.Com - Kista merupakan tumor jinak berupa kantong abnormal berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Tumbuhnya kista tersebut bisa membuat terganggunya siklus haid, tingkat kesuburan dan juga rasa sakit yang luar biasa. Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker.

Salah satu pengobatan kista ovarium adalah dengan pengangkatan atau operasi. Kista diangkat jika besarnya lebih dari 4 cm. Jika sudah lebih dari 4 cm, akan ada resiko terpuntir. Untuk meyakinkan ukurannya, dapat dilakukan USG saat haid. Selain melakukan operasi, pengobatan kista ovarium juga bisa dilakukan dengan cara alami. Salah satunya dengan mengonsumsi tomat. Kandungan zat likopen dalam tomat ternyata bisa mengurangi aktivitas sel kista hingga 90%. Selain itu, tomat juga bisa mempercepat pemulihan bekas luka akibat operasi, mengurangi aktivitas sel tumor jinak, serta mencegah penuaan dini.

Adapun jenis – jenis kista ovarium adalah sebagai berikut :

  1. Kista corpus leteum, jenis ini adalah yang paling umum terjadi, biasanya tidak ada gejala dan dapat berukuran dengan diameter 2-6 cm. Pada saat telur keluar dari ovarium ke rahim, maka folikel dapat terkunci dan terisi darah atau cairan. inilah penyebab terbentuknya kista ini. Jika ukuranya membesar dan menyebabkan batang ovarium terlilit, dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, dan memerlukan tindakan operasi.
  1. Kista hemorhagic yaitu timbulnya pendarahan pada kista fungsional, gejalanya adalah perut terasa kram.
  1. Kista endometrium, jenis ini terjadi ketika jaringan lapisan rahim hadir dalam ovarium wanita. Biasanya berisi darah kecoklatan, dan ukuranya berkisar antara 2 -20 cm. Karakteristiknya menyerang wanita usia reproduksi, menimbulkan sakit nyeri haid yang luar biasa dan mengganggu kesuburan.
  1. Kistadenoma yaitu bila tumor terbentuk dari jaringan ovarium, tumor jenis ini biasanya berisi cairan dan dapat berukuran sangat besar, bahkan hingga 30 cm atau lebih diameternya.
  1. Polycystic-appearing ovary yaitu suatu kondisi dimana kista-kista kecil terbentuk disekeliling luar ovarium. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita normal, maupun pada wanita yang mengalami gangguan hormon endokrin.
  1. Sindrom polisistik ovari adalah kondisi dimana ditemukan banyak kista ovarium. Hal ini terjadi karena ovarium memproduksi hormon androgen secara berlebihan, dan hal ini bisa terjadi karena genetik (keturunan).

Penyebab kista ovarium dan beberapa faktor resiko berkembangnya ovarium adalah wanita yang biasanya memiliki :

  1. Riwayat kista ovarium terdahulu.
  1. Siklus haid tidak teratur.
  1. Perut buncit.
  1. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda).
  1. Sulit hamil.
  1. Penderita Hipotiroid.
  1. Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi.

Kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak sengaja terdeteksi melalui USG saat pemeriksaan rutin kandungan. Namun beberapa orang dapat mengalami gejala ini :

  1. kram perut bawah atau nyeri panggul yang timbul tenggelam tiba-tiba menusuk.
  1. Siklus haid tidak teratur.
  1. Perut bawah sering terasa penuh dan tertekan.
  1. Nyeri haid yang luar biasa, bahkan terasa hingga pinggang belakang.
  1. Nyeri panggul setelah olah raga intensif atau senggama.
  1. Sakit atau tekanan yang menyertai saat berkemih atau BAB.
  1. Mual dan Muntah.
  1. Rasa nyeri atau keluarnya flek darah dari vagina.

Bahaya Keseringan Onani

Posted: 20 Sep 2014 07:46 AM PDT

DokterSehat.Com - Ladies, masturbasi memang bukan suatu pembahasan favorit untuk diperbincangkan secara umum. Biasanya pembahasan seputar aktifitas seks yang dilakukan sendiri ini sering dibahas hanya dengan kalangan tertentu. Terbukti bahwa 99% remaja laki-laki di dunia ini pada umumnya pasti sudah pernah melakukan masturbasi atau onani, biasanya dilakukan antara umur 17 sampai 20 tahun. Banyak kalangan yang mengungkapkan kebiasaan ini normal saja dilakukan, dan tak jarang yang mengatakan hal tersebut tidak baik.

Masturbasi atau onani merupakan ciri reproduksi yang sehat. Akan tetapi masturbasi masih menjadi kontroversi, terlepas dari itu semua masturbasi akan mulai memberikan efek samping jika dilakukan secara berlebihan, dalam sehari 5 kali onani misalnya.

Menurut survey, kebanyakan kaum adam lah yang melakukan onani, bahkan ada yang hingga kecanduan sampai-sampai jadi gelisah jika sehari saja tidak melakukannya. masturbasi juga punya efek samping jika terlalu sering dilakukan.

Namun tahukah Anda bahwa ada dampak yang bisa saja Anda terima jika Anda melakukannya terlalu sering? Dampak buruk masturbasi dan onani ini bisa dilihat dari segi fisik maupun non fisik.

Dijelaskan pada situs askmen.com, bahwa sebenarnya masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Dampaknya adalah produksi hormon-hormon dan senyawa kimia seks meningkat termasuk serotonin, asetilkolin dan dopamin.

Masturbasi kronis mempengaruhi otak dan tubuh akibat kelebihan produksi hormon seks dan neurotransmiter. Meski dampaknya pada setiap orang berbeda, terlalu sering masturbasi dapat memicu gangguan kesehatan seperti kelelahan, nyeri panggul, testis sakit, atau rambut rontok. Kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan.

Advertisemen