Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Advertisemen

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Penyebab Penyakit Liver, Bisa Dihindari dan Tidak

Posted: 07 Nov 2014 01:08 AM PST

DokterSehat.Com – Penyakit liver atau hati merupakan penyakit yang tentunya harus ditangani dengan baik jika ciri-ciri atau gejala sakit liver muncul.

Penyebab penyakit liver sangat beragam, dari yang dapat dicegah kehadirannya hingga yang memang sudah menurun dan tidak dapat dicegah. Salah satu penyebab yang dapat dicegah adalah yang berasal dari infeksi virus dan parasit lainnya. Infeksi dari virus ini pun beragam. Selengkapnya tentang penyebab liver, akan kami sajikan dalam artikel ini secara terperinci.

Berikut penyebab penyakit liver, bisa dicegah dan tidak :

  1. Infeksi virus dan parasit lainnya
    Parasit dan virus dapat menginfeksi hati manusia. Layaknya infeksi pada organ tubuh lainnya, infeksi di hati pun dapat menyebabkan peradangan dan dapat menghambat kinerja dari fungsi hati. Virus ini dapat menyebar melalui aliran darah, air mani, dan cairan lainnya. Oleh karena itu, penularan dari penyakit ini terbilang sangat mudah. Bahkan, penularan ini bisa terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi atau lewat kontak dekat dengan penderita secara langsung. Sedangkan virus dan parasit yang umum dijumpai adalah virus hepatitis, di antaranya :
  • Hepatitis A
  • Hepatitis B
  • Hepatitis C
  1. Kelainan sistem kekebalan tubuh pada manusia
    Penyakit liver juga bisa disebabkan oleh kelainan pada sistem kekebalan tubuh atau autoimun. Banyak sekali penyakit autoimun yang bisa menyebabkan penyakit pada organ hati, beberapa di antaranya adalah : Sirosis hati, hepatitis autoimun, dan yang lainnya.
  1. Faktor genetik atau riwayat keluarga
    Dalam beberapa kasus penyakit liver, ditemukan bahwa faktor genetik merupakan salah satu penyebab dari penyakit hati ini. Hal ini bisa berjalan ketika sebuah gen abnormal dari seorang ibu atau ayah diwariskan kepada anak sehingga menyebabkan bangunan zat yang abnormal juga pada organ hati. Dalam kasus lanjut, penyakit liver karena faktor genetika ini akan menyebabkan kerusakan hati. Beberapa jenis umum dari penyakit hati yang diturunkan adalah : Hemokromatosis, penyakit Wilson, oksalosis, dan hiperoxaluria. Karena penyakit ini merupakan penyakit bawaan, maka kemungkinan dicegah memang sangat kecil. Namun upaya penyembuhan akan difokuskan pada kontrol rutin ke dokter agar dapat diketahui jelas mengidap penyakit hati atau tidak dan menjalani pola hidup sehat agar terjaga kesehatannya, khususnya organ hati.
  1. Penyakit kanker dan tumor
    Penyebab penyakit liver juga bisa berasal dari tumor dan kanker. Bisa jadi merupakan perkembangan dari kanker pada organ dalam lainnya atau kanker dari organ hati itu sendiri. Beberapa kanker yang mungkin akan menyerang hati di kemudian hari adalah ; Kanker saluran empedu, liver adenoma, dan kanker hati, serta penyakit lainnya.
  1. Penyebab lain dari penyakit hati yang dapat di cegah
    Penyebab penyakit liver terakhir ini dapat dicegah. Sebab secara umum disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Sehingga menjadikan kerusakan hati yang parah. Sementara itu, sebab lainnya adalah pola hidup yang tidak sehat dengan konsumsi makanan berlemak yang terlalu berlebih. Jika diteruskan, lemak dapat terakumulasi dalam hati dan menyebabkan penyakit liver.

Trik Mengajak Bayi Jalan-jalan

Posted: 07 Nov 2014 01:07 AM PST

DokterSehat.Com – Bunda pasti senang deh kalau bisa ajak adek bayi jalan-jalan, tapi terkadang acara jalan-jalan ini bisa berujung tidak nyaman, tidak menyenangkan dan bisa jadi adek bayi menangis minta pulang. Nah agar hal ini tidak terjadi, coba lakukan trik ini agar acara jalan-jalan bersama adek bayi tetap nyaman dan menyenangkan :

  • Siap dengan perubahan mendadak
    Bayi Anda bisa saja tiba-tiba rewel, menangis, atau suhu badannya naik atau tiba-tiba panas. Bila sudah begitu. Batalkan atau tunda acara ajak bayi jalan-jalan di lain waktu dan dilain hari ketika bayi Anda telah pulih dan sehat kembali.
  • Realistis
    Lihat realita di sekitar Anda. Jangan mengajak bayi jalan-jalan sehari penuh (full day), dari pagi sampai sore bahkan sampai malam hari. Batasi acara jalan-jalannya maksimal 2-3 jam setiap x pergi, karena terlalu lama dalam gendongan atau stroller bayi Anda akan kelelahan dan tidak nyaman
  • Kontrol emosi
    Jaga emosi, bila  panik dan tidak nyaman saat membawa dan mengajak bayi jalan-jalan,  maka bayi Anda akan menangis atau rewel itu berarti ia mengajak pulang. Apabila itu trjadi, maka siapkan rencana cadangan atau cara kedua. Contohnya, di tengah jalan terjebak macet segera alihkan ke tujuan lain yang sekiranya tidak membuatnya jenuh.
  • Sederhana
    Buat acara sesederhana mungkin. Memaksakan mengunjungi beberapa tempat sekaligus, adalah ide buruk. Tetapkan satu tempat tujuan saja agar bayi tidak kelelahan.
  • Kenali tempat tujuan
    Dimanapun tujuan Anda, usahakan untuk gampang menemukan sesuatu yang Anda butuhkan. Seperti, tempat menyusui, tempat mengganti popok dan baju bayi atau baju Anda yang kotor.
  • Peralatan lengkap
    Isi tas bayi dengan beberapa perlengkapan bayi, misalnya popok, baju ganti, dan lain sebagainya
  • Hindari tempat terlalu ramai
    Untuk memperkecil risiko bayi tertular penyakit yang bertebaran di udara. Karena sistem kekebalan tubuh bayi masih sangat lemah.
  • Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung
    Karena kulit bayi masih sangat peka dan sensitif, maka jauhkan dari terpapar sinar matahari langsung di atas pukul 8 pagi.

Cara Untuk Mencegah Bayi Cacingan Dengan Aman Dan Alami

Posted: 07 Nov 2014 01:07 AM PST

DokterSehat.Com – Menjaga kesehatan anak tentunya tidak gampang. Apalagi jika anak anda masih berada pada masa aktifnya, maka aktifitas anak untuk terkontaminasi dengan lingkungan yang tidak sehat akan sangat sulit terkontrol. Salah satu penyakit yang sangat sering menimpa anak adalah penyakit cacingan. Penyakit ini merupakan penyakit yang sangatlah berbahaya jika dibiarkan, karena selain mengganggu nafsu makan anak, ia juga berdampak pada postur tubuh anak yang akan menjadi kurus.

Kita dapat melakukan upaya pencegahan bayi cacingan mulai dari faktor lingkungan, orang tua dan bayi. Berikut beberapa hal yang harus kita lakukan :

  • Faktor lingkungan tempat tinggal bayi
    Lingkungan memiliki faktor yang besar terhadap cacingan, untuk itu lakukanlah hal-hal yang berguna untuk kesehatan bayi seperti : menjaga sumber air yang ada di sekitar rumah, jaga kebersihan kebun dan buang kotoran hewan maupun manusia yang ada di sekitar pekarangan. Selain itu semua warga harus membudayakan untuk mencintai lingkungan yang bersih dan sehat.
  • Faktor orang tua si bayi
    Kebersihan dan pola hidup orang tua juga sangat berpengaruh besar  terhadap kesehatan sang bayi cacingan. Maka dari itu sebagai orang tua sebaiknya selalu berusaha untuk hidup dengan kebersihan seperti : mencuci hingga bersih semua bahan masakan yang akan dimakan, mencuci peralatan bayi yang telah digunakan maupun akan digunakan, cuci tangan sebelum melakukan aktivitas memasak di dapur, memotong kuku secara berkala dan hindari memberikan bayi dengan denga daging yang diragukan kematangannya.
  • Faktor bayi itu sendiri
    Selain faktor lingkungan dan orang tua, faktor bayi juga bisa menyebabkan cacing masuk dengan mudah ke dalam tubuh bayi. Untuk menghindari hal tersebut Anda bisa melakukan hal-hal seperti : mandikan bayi 2x sehari, gunakan antiseptik pada bak mandi bayi (tentu yang sesuai dengan bayi), potong kuku tangan dan kaki bayi, selalu pakaikan alas kaki pada kaki jika keluar dari rumah, gunakan baju yang telah dicuci bersih, segera ganti baju bila baju yang digunakan bayi terlihat kotor, larang bayi Anda bermain di tanah karena tanah tersebut kemungkinan besar telah terkontaminasi dengan kotoran hewan maupun manusia, lakukan kebiasaan mencuci tangan bayi sebelum memegang makanan, berikan obat cacing pada bayi secara rutin untuk mencegah bayi cacingan, dan biasakan bayi untuk buang air di toilet.

Ketiga faktor diatas merupakan cara untuk mengatasi cacingan pada bayi, jadi lakukanlah hal-hal diatas agar si buah hati Anda aman dari cacing parasit yang tinggal di tubuhnya.

Penyakit Tidak Menular yang Tetap Harus Diwaspadai

Posted: 06 Nov 2014 08:06 PM PST

DokterSehat.Com – Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular seperti cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.

Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Penyakit tidak menular sering dianggap tidak berbahaya dibanding penyakit menular. Padahal menurut data Dinas Kesehatan pembunuh nomor satu justru masuk pada kategori penyakit tidak menular seperti serangan jantung, diabetes, ginjal, dan lain-lain.

berikut penyakit tidak menular yang tetap harus diwaspadai :

  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi
    Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan stroke hingga serangan jantung. Hipertensi biasanya disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat dan dialami oleh orang dengan usia tua. Penyebab dari hipertensi ini meliputi keturunan, usia, konsumsi garam yang berlebihan, kolesterol, kegemukan, perokok, konsumsi kafein, konsumsi alkohol, kurang olahraga, dan obesitas atau kegemukan.
  • Asma
    Asma dapat dialami oleh seseorang karena beberapa hal, yakni faktor stres, udara dingin, debu, makanan dan minuman yang dingin, alergi terhadap makanan seperti ikan laut, dan yang lain. Penyakit ini memang tidak menular, namun ketika seseorang terkena penyakit ini, maka harus ditangani serius agar dapat menghirup udara dengan nyaman.
  • Penyakit maag
    Penyakit maag atau gastritis atau tukak lambung merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita oleh orang Indonesia segala usia. Dari muda hingga tua. Penyakit ini berkenaan dengan saluran pencernaan dengan ditandai oleh peradangan pada lambung yang kemudian menyebabkan rasa sakit, mulas, perih, dan kembung pada perut.
  • Penyakit diabetes atau kencing manis
    Gejala dari penyakit diabetes bisa Anda lihat dari penurunan berat badan, penglihatan yang blur, pernafasan yang berbau, mual, muntah, rasa sakit pada perut, kemampuan bernafas yang terganggu, dan kencing yang abnormal. Gejala-gejala ini tentu sangat mengganggu. Oleh karena itu, bagi Anda yang sudah terkena penyakit ini, akan sangat baik jika Anda melakukan tindakan cerdik untuk menanggulanginya dengan cara meminum obat secara teratur, melakukan olahraga secara teratur, menjaga berat badan agar tidak kegemukan, konsumsi makanan yang tidak banyak mengandung karbohidrat, hindari sirup, gula pasir, dan atau makanan manis lainnya termasuk minuman bersoda dan minuman manis.
  • Penyakit rematik
    Penyakit rematik dapat menyerang persendian seperti lutut, tangan dan anggota sendi lainnya. Penyakit ini memang merupakan penyakit tidak menular, namun Anda tetap perlu waspada. Pencegahan dari penyakit ini adalah dengan cara melakukan olahraga rutin dan tidak membiarkan rematik terpapar oleh udara dingin. Tentu saja, dengan menggunakan pakaian yang serba tertutup.

Merawat Batuk Bayi Karena Bronkiolitis

Posted: 06 Nov 2014 08:06 PM PST

DokterSehat.Com – Penyakit bronkiolitis merupakan penyakit yang dikarenakan infeksi dari virus akut saluran pernapasan yang menyebabkan terjadinya obstruksi inflamasi bronkiolus, dimana hal ini banyak didapati pada anak-anak yang berada dibawah umur 2 tahun. Penyakit ini juga mengintai para bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Kasus penyakit ini terus meningkat ketika pada musim hujan tiba, ketika suhu udara sudah menurun rendah.

Sudah dikatakan diatas, penyebab penyakit ini karena adanya infeksi dari virus. Virus yang dapat menyebabkan infeksi pada bayi antara lain, rhinovirus, adenovirus, RSV (Resporatory Syncytial Virus), dan juga influenza. Virus-virus inilah yang menyebabkan terjadinya peradangan pada bronkiolus, yang merupakan cabang dari saluran pernapasan yang teletak paling ujung dan paling kecil. Dimana cabang ini terhubung dengan jaringan alveolus (paru-paru).

Jika bayi menunjukkan gejala bronkiolitis seperti batuk, sulit makan, demam, dan napas tersengal-sengal, jangan langsung panik ya, Bunda. Seperti yang disarankan oleh raisingchildren.net.au, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan menjaga diri Anda tetap tenang dan mengusahakan bayi dalam kondisi hangat, nyaman, dan setenang mungkin. Hal ini penting, karena tangisan bayi akan semakin memperburuk kondisi bronkiolisnya, dan membuat bayi semakin susah bernafas. Sedangkan suhu hangat bisa meredakan batuk dan membantu pernafasan si kecil.

Langkah selanjutnya adalah memberi bayi asupan cairan, sedikit-sedikit saja namun sering ya, Bunda. Misalnya, susui ia tiap jam ketimbang 3 jam sekali seperti biasanya. Gendong anak dalam posisi tegak atau duduk untuk membantunya bernafas lebih lancar. Pastikan ia meminum banyak cairan. Bila harus, berikan paracetamol untuk menurunkan demamnya, namun jangan memberinya anti-biotik karena hal ini tidak disebabkan oleh bakteri.

Meskipun jarang terjadi, bronkiolitis bisa berkembang lebih serius dan memerlukan rawat inap. Bronkiolitis bisa bertambah parah apabila anak mempunyai riwayat penyakit jantung, paru-paru, dan kelainan sistem daya tahan tubuh. Terkadang, hal ini juga bisa terjadi apabila anak dehidrasi, kekurangan asupan nutrisi, atau membutuhkan oksigen. Bila hal ini terjadi, dokter mungkin akan memberikan infuse, oksigen tambahan, atau obat anti asma pada bayi yang sudah lebih tua.

Tips Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi

Posted: 06 Nov 2014 08:06 PM PST

DokterSehat.Com – Penanganan bayi baru lahir harus dilakukan dengan hati-hati, terutama jika si kecil sedang mengalami masalah kesehatan. Pilek atau influenza adalah salah satu masalah kesehatan ringan yang apabila terjadi pada bayi baru lahir akan nampak lebih parah. Hidung tersumbat adalah gejala awal yang dapat mengakibatkan si kecil sulit bernafas. Hal ini diperparah dengan kondisi si kecil yang belum mampu mengeluarkan lendir sendiri. Tentu kondisi seperti ini membuat Bunda panik dan bingung jika Bunda belum mengetahui cara penanganan bayi baru lahir yang mengalami hidung tersumbat.

Bila bayi anda flu atau tersumbat hidungnya pada salah satu sisi saja, maka untuk posisi tidur bisa dibuat sedikit miring. Hal ini akan membantu mengurangi efek sulit bernafas saat tidur. Selain tidur dengan posisi yang miring anda dapat memberikan sangga berupa bantal atau apapun di bagian kepala, agar kepalanya berada lebih tinggi dari badannya.

Anda juga bisa memberi pijatan ringan pada dada atau punggung bayi. Sambil dengan sedikit memberi olesan balsam atau minyak kayu putih, tapi pastikan bahwa balsam tersebut aman untuk si bayi. Jika anda menggunakan ac maka hentikan ac tersebut atau atur suhunya agar tidak terlalu dingin.

Langkah lain adalah dengan memberikan uap air panas yang sudah ditetesi minyak telon, hal tersebut bisa membantu mengurangi hidung tersumbat pada bayi anda. Atau mungkin anda bisa memandikannya dengan air yang hangat lalu menjemurnya dibawah sinar matahari pagi. Tapi anda juga harus memperhatikan jangan sampai si kecil menghadap matahari secara langsung, hal itu bisa membuat si kecil bersin bersin. Memberikan pijatan yang ringan dengan minyak telon pada hidungnya dapat mengurangi hidung tersumbat pada bayi.

Jika bayi anda beringus, maka anda bisa menggunakan penyedot lendir hidung yang khusus untuk bayi. Tapi ingat pastikan membersihakan ujung penyedot lendir hidung tersebut dengan alkohol 70% agar steril. Dalam melakukannya anda harus hati hati dan lembut agar tidak membuat iritasi pada dinding hidung si bayi.

Selain dengan penyedot lender hidung, anda juga bisa memakai lap dan tangan anda. Tapi pastikan lap dan tangan anda bersih dan steril. Untuk lendir yang sudah mengering anda bisa menggunakan air hangat untuk membersihkannya. Atau juga bisa dengan menggunakan obat tetes NaCl atau larutan garam. Caranya pertama larutkan obat tetes NaCl 0,9% (sekitar 20 ml) untuk membuat saluran pernapasan bayi menjadi sedikit lembab. Teteskan sekitar 3 kali sehari. Lender yang sudah cair akan mudah keluar bersamaan dengan ingus, bersin atau saat batuk. Bila tidak ada NaCl, anda bisa memakai seperempat sendok teh garam yang dicampur dengan air hangat. Karena larutan NaCl dapat berguna untuk mencairkan ingus dan menghilangkan sumbatan pada hidung. Caranya adalah dengan memasukkan larutan NaCl tersebut ke botol semprotan hidung. Kemudian teteskan dua atau tiga kali pada kedua lubang hidung si bayi. Karena si bayi belum bisa untuk diminta menghembuskan hidung anda bisa menggunakan sedotan untuk mengeluarkan sumbatan pada hidung si bayi.

Advertisemen