Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia |
- Ciri Daya Tahan Tubuh Sedang Melemah
- Hair Style Untuk Rambut Keriting
- Tumor Telinga
- Trik Kurangi Selulit
- Perut Kembung Bisa Jadi Tanda Awal Terkena Penyakit Jantung
- Kecenderungan Kanker Payudara Anda Lebih Besar Jika Anda Memiliki Faktor-faktor Ini
| Ciri Daya Tahan Tubuh Sedang Melemah Posted: 21 Dec 2014 07:00 AM PST DokterSehat.Com – Kala musim hujan seperti sekarang, tubuh cenderung lebih rentan terhadap ancaman penyakit. Beruntung, manusia memiliki sistem imun atau daya tahan sebagai tirai pertahanan pertama yang akan melawan mikroorganisme penyebab penyakit. Tapi kondisi daya tahan setiap orang tentu berbeda. Apalagi, dengan lonjakan jumlah mikroorganisme di musim hujam seperti saat ini, sistem imun yang biasa mampu melawannya bisa saja menjadi kewalahan. Akibat sistem imun tak berhasil melawan mikroorganisme, tubuh pun bisa jatuh sakit. Di saat sistem pertahanan tahan tubuh sedang melemah, disarankan untuk melakukan antisipasi agar kuman penyakit tidak berkembang. Untuk itu, penting sekali mengenali ciri-ciri daya tahan tubuh sedang melemah. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu dipahami sebagai isyarat melemahnya daya tahan tubuh :
Jika Anda menemukan salah satu tanda di atas, maka Anda harus segera meningkatkan daya tahan tubuh, Moms. Caranya tentu dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi, memiliki waktu istirahat yang cukup, rutin olahraga serta menghindari gaya hidup yang tidak sehat. Apabila sistem imun baik, maka Anda juga bisa menjalani aktivitas dengan lebih baik bukan? |
| Hair Style Untuk Rambut Keriting Posted: 21 Dec 2014 04:00 AM PST DokterSehat.Com – Menemukan gaya rambut yang tepat benar-benar dapat menjadi tugas yang sulit! Cewek yang mempunyai rambut keriting, ingin diluruskan dan mereka dengan rambut lurus, ingin dikeriting. Apapun jenis rambut, trik juga terletak pada penataan rambut kamu untuk memberikan tampilan yang tepat. Pemilik rambut keriting umumnya merasa tidak percaya diri dengan penampilannya. Padahal, ada banyak hair style yang bisa Anda gunakan agar terlihat keren lho. Anda juga tak perlu susah-susah mengaturnya, karena mahkota kepala jenis ini memang sudah menarik dan makin membuat wajah jadi lebih cantik. Cukup berikan sentuhan sedikit saja, maka Anda makin terlihat memukau.
|
| Posted: 21 Dec 2014 01:00 AM PST DokterSehat.Com – Ini adalah salah satu penyakit tumor yang terjadi pada bagian telinga baik di telinga luar, telinga tengah maupun telinga bagian dalam. Dan diketahui juga bahwa ini merupakan salah satu penyakit tumor ganas yang terjadi pada telinga bagian luar hingga kemudian dapat menyerang sel dan jaringan telinga bagian luar termasuk urat telinga dan daun telinga. Gejala Beberapa tumor mengandung kantung kecil yang berisi kulit yang menonjol (kista sebaceous), osteomas (tumor tulang), dan berkembangnya jaringan parut sehabis luka (keloid). Penyebab Yang menjadi penyebab penyakit ini adalah karena terjadinya infeksi yang berasal dari Virus tumor yang menyerang telinga bagian luar Diagnosa Dalam tahap mendiagnosis penyakit ini, penderita akan diperiksan bagian telinga tengahnya untuk mengetahui tingkatan penyakit ini yang turut menentukan metode pengobatan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pengobatan Kebanyakan pengobatan yang berhasil adalah operasi pengangkatan tumor. Setelah pengobatan, pendengaran biasanya kembali menjadi normal. |
| Posted: 20 Dec 2014 10:00 PM PST DokterSehat.Com – Selulit merupakan guratan-guratan putih yang muncul pada permukaan kulit yang tampak seperti tekstur kulit jeruk. Biasanya selulit terjadi karena kulit mengalami gangguan metabolisme dan lemak yang berlebih sehingga membentuk jaringan parut. Selulit dapat terjadi pada siapa saja, baik itu pria, wanita, remaja, anak-anak hingga bayi sekalipun. Selulit sendiri sering muncul pada daerah paha, perut, ketiak, pinggang dan bagian-bagian tubuh lainnya yang jarang bergerak. Berikut tips mengurangi selulit :
|
| Perut Kembung Bisa Jadi Tanda Awal Terkena Penyakit Jantung Posted: 20 Dec 2014 08:00 PM PST DokterSehat.Com – Perut juga sering terasa kembung bila kita sedang tidak enak badan, misalnya saat masuk angin. Badan lemas dan perut bertalu-talu seperti gendang saat ditepuk adalah salah satu gejalanya. Tidak heran, kita kerap menyamakan masuk angin dengan perut kembung. Perut kembung memang bisa terjadi bila kita masuk angin. Namun, bukan berarti masuk angin selalu ditandai oleh perut kembung. Menurut Dr. Djoko Maryono, Sp.PD, Sp.JP, FIHA, FASE, internis dan kardiologis dari RS Pusat Pertamina, Jakarta, perut kembung merupakan bagian dari penyakit dyspepsia atau indigestion (gangguan pencernaan). Dyspepsia ini menyerang usus dan mengindikasikan abnormalitas dalam sistem pencernaan. Ada tiga faktor penyebab perut kembung. Pertama, makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang bisa menimbulkan gas berlebihan di tubuh seperti sayuran berwarna putih, contohnya kol dan sawi. Bila kita terlalu sering mengonsumsinya, perut akan dipenuhi gas. Cokelat, keju, dan makanan berlemak lain juga bisa membuat perut kembung. Lemak menghambat pengosongan makanan di perut dan bikin kita terus merasa kenyang. Kembung akibat makanan berlemak biasanya terasa di perut bagian bawah pusar. Sebaliknya, perut bagian atas, di dekat ulu hati, jadi kembung bila kita minum soda terlalu banyak. Konsumsi minuman bersoda ketika perut lapar atau kosong juga bisa menyebabkan kembung. Meski demikian, kembung karena makanan dan minuman umumnya bersifat sementara dan bukan masalah serius. Ada bisul atau infeksi Faktor lain penyebab kembung adalah situasi dalam lambung, misalnya kerja lambung yang lambat, kontraktilitas lambung yang melambat, atau pengosongan lambung yang melambat. Kontraktilitas yang melambat ini dapat terjadi karena kurang berolahraga, sehingga metabolisme dalam tubuh, khususnya lambung, tidak bekerja secara efektif, ungkap Dr. Djoko. Bisa juga ada tukak, infeksi, atau bisul di lambung. Bisul atau infeksi itu karena erosi lambung. Artinya, ada penipisan pada lambung karena obat-obatan seperti antirematik. Obat-obatan jenis ini menipiskan lambung dan menimbuikan luka atau infeksi. Faktor ketiga adalah situasi enzim di lambung. Enzim bertugas menghancurkan makanan yang masuk ke lambung. Bila keasaman lambung dan jumlah enzim pencerna berkurang, makanan tidak dapat dihancurkan secara maksimal. Penyakit perut kembung sebenarnya dapat hilang sendiri. Caranya, kurangi konsumsi makanan yang mengandung gas seperti kol atau sawi dan masak makanan sampai matang. Makanan yang tidak matang akan menghambat proses penghancuran di lambung. Namun, jika rasa kembung tidak hilang, dianjurkan untuk ke dokter karena mungkin saja itu tanda penyakit. Tanda jantungan Perut juga sering terasa kembung bila kita sedang tidak enak badan, misalnya saat masuk angin. Badan lemas dan perut bertalu-talu seperti gendang saat ditepuk adalah salah satu gejalanya. Tidak heran, kita kerap menyamakan masuk angin dengan perut kembung. Perut kembung memang bisa terjadi bila kita masuk angin. Namun, bukan berarti masuk angin selalu ditandai oleh perut kembung. Definisi orang tentang masuk angin berbeda-beda. Kalau udara benar-benar masuk ke tubuh, sehingga menyebabkan gas berlebihan di dalam lambung, itulah perut kembung karena masuk angin. Sebaliknya, bila badan pegal karena masuk angin, belum tentu perut ikut kembung. Kembung terjadi bila terlalu banyak gas di dalam tubuh. Bila kita sering berhadapan” dengan angin, seperti mengendarai motor terus-menerus, perut berisiko jadi kembung. Kita jadi cepat kenyang meski baru makan sedikit. Nafsu makan berkurang, dan kita sering bersendawa. Menurut Dr. Djoko, perut kembung kadang bukan disebabkan masuk angin. Hal ini yang harus diperhatikan oleh mereka yang terlalu sering mengalami perut kembung. Perut kembung bisa menjadi tanda kelainan jantung yang mengenai pembuluh darah LAD (Left Antirior Dicending). Kelainan ini dapat menimbulkan serangan jantung yang fatal dan berujung kematian tiba-tiba (sudden death). Pembuluh darah LAD jalannya searah menuju ke lambung. Jika jantung mengalami kelainan, lambung akan terasa sakit, tapi bukan maag. Di Indonesia, diperkirakan 25 persen orang yang mengalami perut kembung yang dikira masuk angin ternyata terkait penyakit jantung. Masuk angin yang menjadi pertanda penyakit jantung biasanya diikuti keringat dingin berlebih dan denyut nadi cepat, lebih dari 90 per menit. Karena itu, jangan sepelekan perut kembung. Bisa saja itu gejala penyakit jantung. Tips mencegah perut kembung
Waspadai IBS Perut kembung bisa jadi tanda irritable bowel syndrome (IBS) atau sindroma buang air besar. IBS termasuk dalam kelompok functional gastrointestinal disorders (gangguan fungsional saluran pencernaan) atau functional motility disorders (gangguan fungsional pergerakan usus). Penyakit ini merupakan sekumpulan gejala akibat gangguan fungsional saluran pencernaan, tapi tidak terdapat kelainan organik di sana, ungkap Dr. Djoko ketika ditemui di Jakarta Eye Center. Kelompok gejala pada IBS berupa nyeri, perut kembung, dan gangguan buang air besar. IBS terbilang tidak mudah didiagnosis. Diagnosisnya seringkali didasarkan pada kriteria eksklusi, yaitu ditegakkan setelah menyingkirkan semua kemungkinan adanya penyakit organik saluran pencernaan lain. Berdasarkan perubahan pola buang air besar dan bentuk tinja, IBS dapat dikelompokkan dalam tiga subtipe, yakni IBS diare, IBS konstipasi, dan IBS alternating atau berganti-ganti. Pada IBS diare, pola BAB lebih dari tiga kali sehari. Bentuk tinja lembek atau cair. Diare dapat dicetuskan oleh makanan atau minuman kaya gula fruktosa atau sorbitol, minuman beralkohol, serta susu dan produk olahannya. Minum kopi berlebihan juga dapat merangsang lambung. Pada IBS konstipasi terjadi sembelit dengan pola BAB kurang dari tiga kali seminggu dan tinja keras. Kebiasaan melewatkan sarapan, apalagi makan tanpa sayur atau buah, dapat memicu sembelit. Karena itu, pasien sembelit dianjurkan menambah asupan serat. Kalau IBS Alternating gejalanya terjadi diare dan konstipasi secara bergantian dari waktu ke waktu. Pada sebagian pasien, makan mengakibatkan nyeri perut atau rasa kebelet BAB. Hal ini sebenarnya merupakan fenomena fisiologi gerakan usus normal setelah makan. Hanya karena usus lebih sensitif, reaksinya agak berlebihan. Karena itu, makanan yang terlalu berlemak sebaiknya dihindari untuk mengurangi gejala ini. Penyebab IBS belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor diperkirakan ikut berperan, seperti gangguan fungsi usus, toleransi pola makan, dan persarafan usus. Penanganan biasanya dilakukan dengan obat maupun terapi non-obat. |
| Kecenderungan Kanker Payudara Anda Lebih Besar Jika Anda Memiliki Faktor-faktor Ini Posted: 20 Dec 2014 05:00 PM PST DokterSehat.Com – Selain kanker rahim, kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang wajib diwaspadai oleh kaum wanita. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang menyerang jaringan payudara. Sel-sel kanker ini bisa menjadi aktif dikarenakan kandungan hormon oestrogen di dalam tubuh anda mempunyai tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada tingkatan normalnya. Selain faktor tingginya hormon oestrogen ini, masih terdapat banyak faktor lagi yang bisa menyebabkan anda terkena kanker payudara ini atau memperbesar kecenderungan anda menderita penyakit kanker yang satu ini. Jika anda memiliki faktor-faktor ini, anda mungkin harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah anda sudah terjangkit kanker payudara atau belum. Seperti yang dilansir di health.nytimes.com, faktor pertama yang memperbesar kecenderungan timbulnya kanker payudara anda ini adalah faktor usia dan jenis kelamin. Sebagai seorang wanita, anda mempunyai kemungkinan terkena penyakit ini 100 kali lebih besar daripada laki-laki, apalagi jika anda adalah seorang wanita yang sudah berumur lebih dari 50 tahun. Faktor yang kedua adalah adanya sejarah kanker payudara dalam keluarga anda. Kemungkinan anda untuk terkena penyakit kanker payudara ini menjadi lebih besar jika ada keluarga dekat anda yang pernah menderita penyakit yang sama dan beberapa penyakit lain seperti kanker ovarium, kanker uterus dan kanker usus besar. Faktor yang ketiga adalah siklus menstruasi. Jika anda mengalami menstruasi untuk pertama kalinya pada saat umur anda masih di bawah 12 tahun dan anda mengalami menopause setelah usia anda menginjak 55 tahun, maka anda mempunyai resiko lebih besar terkena kanker jenis ini. |
| You are subscribed to email updates from Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan - Dokter Sehat To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States | |
Add Comments