Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Advertisemen

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Cara Memperkuat Hati dan Ginjal untuk Detoksifikasi Tubuh

Posted: 09 Sep 2014 06:15 AM PDT

DokterSehat.Com – Untuk mendapatkan hasil detoksifikasi lebih maksimal, semua organ detoks harus dalam kondisi yang optimal, khususnya organ hati dan ginjal. Namun, mengingat bahan kimia yang terpapar ke dalam tubuh terlalu tinggi, tentu organ-organ tersebut membutuhkan bantuan. ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memproteksi organ detoks dan memperkuat masing-masing organ dari ancaman kerusakan.

Memperkuat hati

Hati bisa menjadi rusak akibat paparan bahan kimia beracun yang mungkin dibawa dari konsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit, minuman keras dan gaya hidup yang tidak sehat. Meski hati bukan hanya organ utama untuk detoksifikasi polutan dan bahan kimia dalam tubuh, namun juga organ vital yang merupakan kunci tersembunyi untuk penurunan berat badan tanpa kesulitan. dan anda bisa melakukan detoksifikasi dalam tiga hari dengan cara, hari pertama, cobalah untuk mengkonsumsi koktail, koktail adalah minuman pembersih hati. Selanjutnya, dihari kedua anda bisa mengkonsumsi makanan peningkat hati seperti telur, kembang kol, kayu manis, pala yogurt, bit dan brokoli. Kemudian dihari ketiga anda bisa mengkonsumsi sayuran dari genus brassica, seperti brokoli, sawi, kubis dan masih banyak lagi, konsumsi makanan ini amat dianjurkan minimal satu porsi dalam satu hari.

Memperkuat ginjal

Ginjal adalah salah satu organ tubuh manusia yang amat peka karena paparan bahan kimia beracun yang begitu tinggi dalam darah yang tersaring melaluinya, ketika banyak zat berbahaya yang terakumulasi dalam ginjal, maka fungsi ginjal akan terhambat. Urin yang tidak berbau dan tidak berwarna pada umumnya adalah indikasi bahwa ginjal berfungsi dengan baik. Utamanya, penting sekali mencukupi kebutuhan cairan dengan mengkonsumsi 10 hingga 12 air minum setiap hari. Agar dapat membantu ginjal membilas racun dari seluruh tubuh. Hal ini justru akan berbalik, ketika anda tidak minum cukup air, maka ginjal mungkin dapat terkontaminasi dengan logam yang membuatnya menjadi bengkak, sehingga pada akhirnya mengurangi kemampuan ginjal secara efisien untuk menyaring racun dari dalam tubuh.

Selain itu, kurangi stres yang bisa terjadi pada ginjal, mengurangi stres pada ginjal bisa anda lakukan dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat menstimulasi seperti daging merah, teh, kopi, dan makanan yang mengandung garam halus. Sementara itu, apabila anda mengalami masalah dengan ginjal, maka baiknya kurangi asupan protein hewani. Sebaliknya asupan makanan yang dapat memperkuat fungsi ginjal seperti sayuran dan buah-buahan segar, seperti diantaranya kacang hitam, blueberyy, perteseli, lokio, bawang putih, cengkeh dan masih banyak lagi.

Menjaga dan memperkuat organ detoks seperti hati dan ginjal amat penting dilakukan, karena tubuh tidak akan melepaskan bahan kimia berbahaya jika organ detoksnya tidak bekerja dan berfungsi secara optimal. Untuk itulah, tips dan cara diatas diharapkan dapat bermanfaat bagi anda yang ingin mengetahui cara menjaga organ detoks agar menjadi lebih kuat guna mencapai proses detoksifikasi yang optimal.

Makanan Padat Bernutrisi Dan Bergizi Untuk Bayi

Posted: 09 Sep 2014 03:12 AM PDT

DokterSehat.Com – Kapankah bayi saya bisa mulai makan makanan padat sebagai pendamping ASI? Pertanyaan ini sering kali dialami oleh seorang mama yang baru memiliki anak, ini hal yang wajar dan memang sebaiknya diketahui jauh-jauh hari sebelum waktunya agar anak anda tidak terlambat dalam memperoleh asupan makanan padat.

Berapa usia yang tepat? Saat usia 4 bulan ato 6 bulan? Menurut para dokter dan ahli kesehatan, biasanya bayi usia 6 bulan keatas barulah boleh diperkenalkan dengan makanan padat sebagai pendamping dari ASI.

Adapun beberapa menu makanan pendamping ASI yang bisa anda berikan, diantaranya adalah :

  1. Alpukat
    Mempunyai tekstur yang lembut sehingga dapat membantu bayi mengenal buah. Buah Alpukat mengandung vitamin A dan C, niasin, magnesium, zat besi yang tentu sangat baik untuk bayi anda. Adapun cara menyajikan adalah dengan menghancurkan daging alpukat dengan menggunakan blender atau sendok hingga teksturnya lebih lembut dan mudah diterima buah hati anda.
  1. Kentang
    Mengandung karbohidrat yang bisa menjadi pengganti karbohodrat dari nasi. Kentang mengandung vitamin A, zat besi, protein dan potassium. Adapun cara pengolahan kentang untuk bayi adalah dengan memasak kentang menggunakan microwave atau direbus, setelah matang segera potong dan lembutkan.
  1. Pisang
    Pisang adalah buah yang mudah dilumatkan dan cocok untuk diberikan kepada bayi. Buah ini mengandung asam folat, potassium, selenium dan biotin yang akan berguna untuk buah hati anda.
  1. Brokoli
    Brokoli banyak mengandung serat folat dan kalsium. Mengenalkan sayuran terlebih dahulu kepada bayi lebih baik, karena sayur mempunyai rasa lebih tawar dibandingkan dengan buah.
  1. Yogurt
    Yogurt bisa diberikan kepada bayi sebagai makanan pendamping ASI dengan porsi yang sesuai. Yogurt memiliki kandungan lemak, karbohidrat dan protein yang tinggi. Tekstur Yogurt yang lembut dan rasanya tawar akan lebih mudah dikonsumsi oleh bayi.
  1. Tahu
    Tahu, mempunyai tekstur lembut tentu dapat menjadi makanan pendamping ASI alternatif untuk bayi anda. Tahu biasanya rasa yang tawar dan memiliki nilai gizi dari kacang kedelai yang mencukupi sangat berguna untuk bayi anda. Kelebihan Tahu adalah dapat menyerap rasa, sehingga anda dapat menyajikan tahu dengan berbagai rasa untuk buah hati. Adapun tahu, mengandung protein, zat besi dan kalsium yang akan mendukung kecukupan gizi bayi.

Beberapa makanan tersebut diatas memang baik untuk bayi, namun saat memberikan makanan pendamping ASI, anda juga harus memperhatikan beberapa aspek seperti makanan yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Hal tersebut tentu harus dihindari, dan bisa diketahui makanan apa saja yang memicu alergi adalah, tidak memberikan secara bersamaan beberapa jenis makanan dan amati apa yang terjadi.

Cara Mengatasi Bayi Yang Bosan

Posted: 08 Sep 2014 11:09 PM PDT

DokterSehat.Com – Bosan? Siapa pun pernah mengalaminya. Tapi, sangat mudah membuat anak ceria dan bersemangat kembali. Bagaimana caranya? Anak-anak adalah makhluk yang senantiasa ceria dan bersemangat. Mereka antusias menemukan hal-hal baru, mencari tahu rahasia alam. Anak-anak juga gemar melakukan suatu kegiatan berulang-ulang untuk mempelajari proses.

Namun, ada kalanya, mereka dihinggapi rasa bosan. Mereka jadi enggan melakukan eksplorasi dan rasa ingin tahunya seakan padam.  Apa yang menyebabkan rasa bosan tiba-tiba menyerang balita? Bagaimana mengatasinya?

Rasa bosan adalah reaksi normal manusia pada umumnya, yang muncul saat melakukan kegiatan secara monoton. Memang tak semua orang mudah merasa bosan. Sebab, ada pula yang dikatakan para ahli memiliki ambang batas kejenuhan dan kebosanan yang cukup tinggi. Tentu inilah yang membedakan cara mengatasi jika bosan datang, terutama bila terjadi pada balita.

Manusia modern mengisi sebagian besar waktunya dengan kesibukan dan kerja. Dengan pola pendidikan masa kini, anak terbiasa disibukkan berbagai stimulasi, baik oleh lingkungan, maupun orang tua atau pengasuh. Padahal, anak tidak selalu harus sibuk. Orang tua perlu juga mempertimbangkan agar si kecil beristirahat sejenak dari kegiatannya.

Menurut Hans Grothe , psikolog dan kontributor tetap majalah Eltern di Jerman, rasa bosan penting dalam kesehatan mental. Rasa bosan dapat dianalogikan sebagai sebuah sistem alarm, pemberi tanda bahaya. Fungsinya, untuk memberitahu yang bersangkutan bahwa dirinya butuh break sejenak.

Jika ini berkenaan dengan anak-anak, rasa bosannya bermanfaat bagi orang tua atau pengasuh. Sedikit ketidakaktifan (bersikap pasif) menurut berbagai studi, berguna untuk mengistirahatkan motor penggerak tubuh si kecil, yang sehari-hari tiada henti bereksplorasi. Momen tanpa kegiatan, penting bagi si balita. Namun jangan biarkan si pembosan menikmati diam dengan hanya menonton televisi.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi bayi yang bosan :

  1. Bereaksi spontan
    Dalam mengatasi bayi yang bosan anda dapat melakukan reaksi yang membuat bayi anda mengalihkan kebosanannya. Reaksi yang spontan dapat anda lakukan tanpa menggunakan alat bantu, misalnya saja dengan mengeluarkan suara suara yang membuatnya tertarik atau mengajaknya mengalihkan pandangan pada sesuatu yang mencolok sehingga mengusir kebosannnya. Dengan reaksi yang responsive akan membantu mengalihkan bayi anda ketika suasana bosan.
  1. Berikan ruang gerak
    Ketika bayi anda diajak pada sebuah acara keluarga, maka anda dapat membebaskannya untuk bermain di matras atau di kereta dorongnya dengan mainan favoritnya, berikan kebebasan pada bayi anda untuk berekspresi. Sesekali anda dapat membuatnya menjadi pusat perhatian dan memberikan sapaan sehingga bayi anda tidak larut dalam kebosanan.
  1. Membawa benda favorit
    Meskipun usianya masih terbilang hitungan bulan akan tetapi biasanya bayi memiliki benda favorit yang membuatnya nyaman dengan benda tersebut, sebut saja benda favorit yang mungkin dapat digambarkan adalah boneka dengan warna yang mencolok atau benda yang dapat mengeluarkan bunyi akan tetapi yang harus anda ingat bahwa benda favoritnya harus aman untuk bayi anda. Usahakan tidak berukuran kecil atau memiliki ornament kecil apalagi bila bayi anda sudah mulai terbiasa memasuki benda ke mulutnya.
  1. Libatkan anak anda
    Ketika anda membawanya pada sebuah acara dengan durasi yang membuat bayi anda rewel dan gelisah yang menjadi tanda kebosanan bayi, maka anda dapat melibatkan bayi anda sehingga tidak merasa sendiri. Anda dapat sesekali mengajaknya berbincang dan mengenalkan beberapa hal baru dalam suasana yang berbeda sehingga bayi anda selain dapat bertahan pada sebuah acara juga membuatnya mengenal hal baru.
  1. Berpindah
    Bayi yang gelisah, rewel bahkan hingga menangis biasanya dipicu juga karena kondisi lingkungan yang membuatnya tidak nyaman. Kepanasan bisa menjadi salah satu pemicunya, sehingga anda dapat mengajak bayi anda untuk berpindah terlebih dahulu untuk mencari suasana baru. Ajaklah bayi anda untuk berinteraksi sehingga membuatnya tidak bosan. Berada pada ruangan yang sama dalam waktu yang lama tidak hanya membuat bayi bosan kadang kadang sebagai orang dewasa mengalami hal tersebut.

Dengan demikian kebosanan yang dialami oleh bayi biasa dialami akan tetapi untuk mengatasinya sehingga mengurangi kebosanan dan melibatkan bayi anda dalam berbagai peranan dapat anda lakukan dengan cara-cara di atas.

Waspadai Meningitis Neonatal Pada Bayi Baru Lahir

Posted: 08 Sep 2014 08:06 PM PDT

DokterSehat.Com – Meningitis merupakan peradangan yang terjadi di bagian membran meninges yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Pada bayi, terutama bayi yang baru lahir, kondisi meningitis akan menjadi kondisi yang serius dan dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani.

Untuk bayi dengan usia kurang dari 2 atau 3 bulan, penyakit ini disebut dengan meningitis neonatal. Untuk menambah wawasan anda para orang tua dan membuat anda menjadi lebih waspada, serta segera mengambil tindakan ketika gejala mulai nampak, berikut ulasan mengani meningtis neonatal pada bayi.

Meningitis neonatal adalah penyakit meningitis yang sering ditemukan pada bayi yang baru lahir, meningitis jenis ini disebabkan oleh salah satu virus atau infeksi akibat paparan bakteri. Virus yang menyebabkan timbulnya penyakit meningitis pada bayi disebut dengan coxsackie dan herpes simplex. Sementara untuk kelompok bakteri yang menjangkit bayi baru lahir adalah hasil dari kelompok B. streptococcus, bakteri E.coli, Haemophilus influenza atau Listeria atau juga dikenal dengan sebutan HiB. Bahayanya, bakteri meningitis neonatal ini dapat menular melalui plasenta ketika bayi masih berada dalam rahim atau selama proses persalinan.

gejala

Gejala penyakit meningitis neonatal memang tidak begitu jelas. Namun, apabila buah hati anda mengalami sering lesu atau kehilangan nafsu muntah, ruam, kesulitan bernapas, menggigil, demam tinggi, sakit kuning dan bahkan beberapa bayi yang menderita meningitis akan merasakan kejang-kejang, maka segera lakukan pemeriksaan kedokter dan melakukan pengujian laboratorium.

Cara menangani meningitis neonatal

Apabila diagnose dokter manyatakan buah hati anda positif meningitis neonatal, maka harus segera dilakukan penanganan intensif dengan rawat inap sebagai penanganan awal. Untuk pasien Meningitis Neonatal yang masih bayi, maka akan dilakukan pemberian antibiotik spektrum terlebih dulu.

Apabila telah diketahui bahwa Meningitis Neonatal disebabkan karena bakteri, maka dokter menangani dengan pemberian antibiotik khusus untuk bakteri penyebab meningitis namun apabila disebabkan karena virus atau virus herpes maka akan dilakukan pengobatan dengan menggunakan anti-virus obat asiklovir. Penanganan Meningitis Neonatal yang disebabkan karena virus memang cukup sulit, bahkan kebanyakan kasus dilakukan pemberian antivirus hanya untuk meringankan gejala dan menjaga bayi agar tetap hangat dan terhidrasi akibat virus meningitis.

Pencegahan

Untuk mencegah meningitis neonatal pada bayi, Ibu Hamil bisa melakukan perawatan postnatal dan prenatal dibarengi dengan menghindari makanan yang mungkin terkontaminasi bakteri Listeria atau E.coli. Untuk mengindarkan resiko bayi terjangkit virus atau bakteri yang menjadi penyebab meningitis neonatal,  biasanya dokter akan melakukan tes grup B strep ketika ibu hamil mendekati usia kelahiran. Dan apabila saat pengujian, diketahui bayi terinfeksi virus, maka ibu hamil diberikan obat-obatan anti-viral, atau lebih disarankan untuk melakukan persalinan Caesar untuk mencegah penularan infeksi virus kepada bayi.

Dengan mengetahui informasi Meningitis Neonatal pada Bayi, maka diharapkan anda tidak terlalu khawatir dan siap menangani penyakit menigitis neonatal dengan cara yang tepat.

Advertisemen