Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Advertisemen

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Tumor Phyllodes Meski Jarang Wajib Diwaspadai

Posted: 08 Nov 2014 11:45 PM PST

DokterSehat.Com – Phyllodes merupakan sebuah tumor dengan ciri benjolan keras pada jaringan stroma di payudara, tumor ini diperkirakan berkembang secara alami seiring dengan usia payudara Bunda sendiri.

Tumor phyllodes tergolong dalam tumor yang jinak atau harmless, namun Bunda tidak boleh lengah dan menganggapnya remeh karena tumor ini sendiri dapat berubah ganas sewaktu-waktu. Sifat ganasnya sendiri adalah hasil dari pertumbuhannya yang bisa sangat cepat dan besar sesuai dengan kondisi masing-masing penderita dan menyebabkan kulit di sekitar puting dan payudara meradang.

Tanda dan gejala

Tumor phyllodes akan dirasakan sebagai satu benjolan yang kenyal, dengan sisi permukaan halus di dalam jaringan payudara anda. Kulit payudara di atas tumor tersebut dapat berwarna kemerahan dan hangat saat disentuh.

Tipe tumor ini dapat tumbuh dengan sangat cepat-benjolan dapat tumbuh besar bahkan hanya dalam waktu 2 minggu! Seringkali tumor phyllodes rancu dengan friboadenoma. Kedua kondisi ini sering saling keliru. Hampir semua wanita yang didiagnosis penyakit ini merupakan wanita yang telah masuk masa premenopausal (hampir menopause). Namun meski sangat jarang, bukan tidak mungkin seorang gadis terkena tumor jenis ini.

Diagnosis

Pada hasil mammogram, tumor phylodes akan terlihat batas-batasnya dengan jelas. Baik dengan mammogram maupun USG payudara, keduanya menghasilkan citra yang sangat jelas batas-batas tumornya.

Tumor payudara ini tidak ditemui di sekitar jaringan payudara yang mengalami mikrokalsifikasi (penumpukan kalsium dalam payudara sehingga membentuk lapisan atau massa yang keras). Sel yang diambil dari needle biopsy dapat diuji di  laboratorium.  Namun hasilnya sering rancu dengan fibroadenoma.

Untuk diagnosis dan hasil yang lebih pasti, dapat dilakukan biopsy dengan mengambil sample jaringan melalui operasi kecil.

Pencitraan MRI dan Pengangkatan Tumor Phyllodes

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dokter di Italia, yang membandingkan hasil mammogram, USG dan MRI payudara, diketahui bahwa hasil MRI memberi gambar pencitraan paling akurat dan sangat membantu dokter bedah untuk merencanakan operasi pengangkatan. Meskipun tumor berada dekat dengan otot dinding dada sekalipun, pencitraan MRI memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan mammogram dan USG payudara.

Stadium tumor phyllodes

Hampir semua kasus kanker payudara diklasifikasikan dari stadium1 sampai 4, namun untuk tumor Phyllodes ini berbeda. Setelah operasi biopsy dilakukan, ahli patologi akan menguji sel sample di laboratorium.  Dua karakteristik yang diperhatikan adalah :

  1. kecepatan perkembangbiakan/pembelahan sel.
  1. jumlah sel yang bentuknya tidak normal (irregularly shaped cells) dalam jaringan sample.

Berdasar dua kriteria di atas, maka akan dapat ditentukan, apakah tumor tersebut masuk klasifikasi jinak atau ganas. Hampir semua tumor phylodes masuk kategori jinak.

Tingkat kesembuhan

Tingkat kesembuhan penderita tumor Phyllodes setelah operasi pengangkatan sangat bagus. Jika anda berusia 45 tahun atau lebih ada kemungkinan tumor muncul kembali, meskipun sangat kecil. Untuk pasien yang terdiagnosis dengan tumor ganas, tingkat kesembuhannya sangat bervariasi.

Tumor ganas memiliki peluang untuk menjadi kanker, bahkan setelah menjalani operasi. Jika ada sel yang tertinggal, akan menjadi ganas dan menyebar. Tumor ganas berpeluang muncul kembali, meski telah diobati dan dapat menyebar ke paru, tulang, hati, dan dinding dada. Pada beberapa kasus, kelenjar limfe ikut berperan dalam penyebaran sel tumor.

Pengobatan

Operasi pengangkatan tumor merupakan penangangan standar. Tumor tipe ini tidak merespon terapi radiasi, kemoterapi, ataupun hormonal dengan baik. Jika tumor secara relatif kecil dan jinak, biasanya akan diangkat dengan operasi lumpectomy. Tumor yang besar akan diangkat dengan operasi mastectomy.

Mengenal Ductal Carcinoma In Situ (DCIS)

Posted: 08 Nov 2014 11:45 PM PST

DokterSehat.Com – Ductal carcinoma in situ (DCIS) adalah jenis yang paling umum kanker payudara non-invasif (belum menyebar). Ductal berarti kanker dimulai di dalam saluran susu, carcinoma mengacu pada setiap kanker yang dimulai di kulit atau jaringan lain (termasuk jaringan payudara) yang menutupi atau garis organ internal, dan in situ berarti di tempat asalnya.

Ductal carcinoma in situ, juga disebut intraductal cancer, merujuk pada sel kanker yang telah terbentuk dalam saluran dan belum menyebar. Saluran menjadi tersumbat dan membesar seiring bertambahnya sel kanker di dalamnya. Kalsium cenderung terkumpul dalam saluran yang tersumbat dan terlihat dalam mamografi sebagai kalsifikasi terkluster atau tak beraturan (clustered or irregular calcifications) atau disebut kalsifikasi mikro (microcalcifications) pada hasil mammogram seorang wanita tanpa gejala kanker.

DCIS dapat menyebabkan keluarnya cairan puting atau munculnya massa yang secara jelas terlihat atau dirasakan, dan terlihat pada momografi. DCIS kadang ditemukan dengan tidak sengaja saat dokter melakukan biopsy tumor jinak. Sekitar 20%-30% kejadian kanker payudara ditemukan saat dilakukan mamografi. Jika diabaikan dan tidak ditangani, DCIS dapat menjadi kanker invasif dengan potensi penyebaran ke seluruh tubuh.

DCIS muncul dengan dua tipe sel yang berbeda, dimana salah satu sel cenderung lebih invasif dari tipe satunya. Tipe pertama, dengan perkembangan lebih lambat, terlihat lebih kecil dibandingkan sel normal. Sel ini disebut solid, papillary atau cribiform. Tipe kedua, disebut comedeonecrosis, sering bersifat progresif di awal perkembangannya, terlihat sebagai sel yang lebih besar dengan bentuk tak beraturan. Karena berkembang dengan cepat, sel ini cenderung butuh gula dan oksigen yang lebih banyak.

Meski tidak dikategorikan sebagai kanker karena masih bersifat in situ, namun bila kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kemungkinan menyebar dapat terjadi, dan akhirnya menjadi kanker-invasif sungguhan. Kita tidak dapat memprediksi hal tersebut kapan terjadi. Karenanya, penanganan DCIS haruslah sangat cermat, tepat, dan bagus, agar hasilnya juga bagus, khususnya untuk mencegah munculnya kanker payudara invasif.

Diagnosis

Seiring semakin dikenalnya mammografi, DCIS lebih sering ditemukan dibandingkan di masa lalu. Semakin jarang wanita yang didiagnosis DCIS setelah mereka menemukan benjolan ataupun perubahan lain payudara seperti keluarnya cairan dari puting.

DCIS sering terlihat sebagai satu pola kalsifikasi (penumpukan kalsium) mikro dalam hasil mammogram. Meski bentuk dan ukuran kalsifikasi yang ada diduga sebagai DCIS oleh ahli radiology, pemeriksaan lebih lanjut masih diperlukan. Biasanya dokter akan menyarankan pasien melakukan core needle biopsy, dengan mengambil sedikit jaringan dengan jarum, dibawah pengaruh bius lokal. Contoh jaringan tersebut kemudian dikirim ke ahli patologi. Diagnosis juga dapat dilakukan dengan biopsy operasi terbuka.

Pengobatan DCIS bergantung dari kondisi tiap wanita. Penanganan yang sering dilakukan adalah mengangkat area DCIS dengan sedikit jaringan disekitarnya yang belum terserang. Selanjutnya, pengobatan secara radiologi disarankan untuk mematikan sel kanker yang diduga masih tersisa. Namun, terapi radiasi ini memiliki efek samping yang harus dipahami oleh setiap pasien sebelum melakukannya.

Setelah operasi pengangkatan sempurna dilaksanakan, dengan atau tanpa terapi radiasi, tetap ada risiko munculnya kembali DCIS. Kadang tetap bersifat in situ, namun tidak jarang justru menjadi kanker payudara yang bersifat invasif ( menyebar ke jaringan di luar saluran susu).

Untuk beberapa wanita, dokter menganjurkan untuk menjalani mastektomi (pengangkatan payudara yang terserang DCIS). Tidak ada penanganan lebih lanjut setelah mastektomi, dan risiko ke depan terkena kanker payudara juga hanya berkisar satu persen. Payudara yang sehat harus diperiksakan secara teratur dengan mamografi dan uji fisik.

Tindak lanjut

Setelah anda menjalani pengobatan DCIS, anda mungkin akan disarankan untuk lebih sering melakukan mammogram dan uji fisik secara reguler dari sebelumnya. Dokter juga akan menyarankan anda untuk lebih perhatian kepada setiap perubahan yang terjadi pada payudara.

Terapi tamoxifen akan disarankan setelah DCIS terdiagnosis dan diobati. Tablet ini harus dikonsumsi selama 5 tahun. Tamoxifen telah terbukti memiliki peran dalam menangani kanker payudara invasif, dan sekarang ada uji klinis yang mengidikasikan tamoxifen dapat mengobati DCIS.

Terapi sulih hormon

Wanita yang didiagnosis mengidap DCIS mungkin juga harus berpikir tentang terapi sulih hormon atau hormone replacement therapy (HRT), jika mereka mendapat DCIS saat menopause. Meski risikonya belum jelas, manfaat HRT dapat dirasakan wanita yang menjalaninya. Jika ada ingin melakukan HRT, diskusikan kondisi anda dengan dokter anda. Khususnya, tentang dosis, lama waktu terapi, juga persiapan yang akan membantu mengatasi masalah yang muncul saat menopause.

Pendarahan Pada Saat Hamil? Jangan Panik, Ini Tipsnya

Posted: 08 Nov 2014 07:22 PM PST

DokterSehat.Com – Menjaga kesehatan pada saat hamil memerlukan upaya dan usaha yang cukup tinggi mengingat kondisi janin yang sedang Anda kandung sangatlah rentan terhadap berbagai kondisi yang ada, lalu bagaimana jika Anda memiliki kendala kendala yang mungkin muncul saat Anda sedang mengandung?

Banyak masalah yang dapat terjadi saat seorang wanita sedang mengandung. Ketika mengandung hormon dalam tubuh terus berfluktuasi sehingga menimbulkan banyak perubahan dalam tubuh yang bisa menyebabkan pusing, sakit pinggang dan bahkan juga pendarahan yang keluar dari area vagina Anda. Lalu, apakah yang Anda ketahui mengenai pendarahan dari area vagina ini?

Situs nhs.uk menjelaskan bahwa perdarahan selama kehamilan termasuk relatif umum untuk terjadi pada wanita yang sedang mengandung. Namun, perdarahan dari vagina yang terjadi setiap saat kehamilan bisa juga menjadi tAnda berbahaya, dan Anda harus selalu menghubungi bidan atau dokter sesegera mungkin jika itu terjadi pada Anda. Perdarahan seringkali disebabkan oleh sesuatu yang kurang serius, tetapi sangat penting bagi Anda untuk memastikan dan mencari tahu penyebabnya secara langsung.

Pada awal kehamilan Anda mungkin mendapatkan beberapa pendarahan ringan, seperti bercak bercak kecil. Ini adalah saat embrio berkembang di dinding rahim Anda. Hal ini sering terjadi sekitar waktu periode pertama setelah ovulasi berhasil terjadi.

Selain mengkonsultasikan ke dokter dibawah ini terdapat beberapa tips langkah pencegahan untuk mengurangi efek dari gangguan tersebut :

  • Lakukan istirahat total
    Salah satu cara terbaik untuk menghindari pendarahan pada masa kehamilan adalah dengan cara beristirahat total, cobalah untuk menghentikan segala aktifitas dan beristirahat dengan tenang. Dengan istirahat total membuat plasenta dapat melindungi rahim dan mengurangi resiko keguguran.
  • Hindari berhubungan badan
    Meskipun berhubungan badan dinyatakan aman pada wanita hamil, namun jika anda salah seorang yang tergolong mengalami pendarahan di awal kehamilan, maka ada baiknya untuk menghindari berhubungan badan sampai kandungan anda benar-benar kembali kuat dan stabil.
  • Lupakan high heels untuk sementara waktu
    Sepertinya high heels memang tidak diperbolehkan untuk orang hamil, dengan menggunakan high heels akan membuat betis anda menumpu seluruh berat badan anda. Selain itu dengan menggunakan high heels dapat membuat anda bisa saja terkilir atau terjatuh dan ini dapat membahayakan janin yang ada dirahim anda. Jadi hindarailah menggunakan high heels disaat hamil.
  • Gunakan pembalut
    Penggunaan pembalut dalam hal ini hanya untuk memantau seberapa banyak lendir dan flek darah yang keluar, jangan lupa gunakan pembalut yang aman digunakan bagi ibu hamil.

Pengobatan Glaukoma Akut Tradisional

Posted: 08 Nov 2014 07:20 PM PST

DokterSehat.Com – Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan bola mata, meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi cairan dan pembuangan cairan dalam bola mata. Apabila tidak segera ditangani, tekanan yang tinggi dalam bola mata bisa merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.

Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah katarak. Diperkirakan 66 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Penyakit glaukoma ini termasuk berbahaya, lebih bahaya daripada katarak karena kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma tidak bisa disembuhkan, sedangkan kebutaan yang disebabkan oleh katarak masih bisa diobati dengan operasi atau Obat Terapi Mata Alami.

Penderita glaukoma sering tidak menyadari adanya gangguan penglihatan sampai terjadi kerusakan penglihatan yang sudah lanjut, diperkirakan 50% penderita glaukoma tidak menyadari mereka menderita penyakit tersebut sampai mereka mengalami kerusakan mata yang parah.

Gejala :

Gejala yang dirasakan pertama kali antara lain : bila memandang lampu neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon tersebut, mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali normal, rasa ingin mengedip terus-menerus dengan menekan kedipan berlebihan. Hal inilah yang membuat para penderita glaukoma tidak menyadari bahwa ia sudah menderita penyakit mata yang kronis.

Penyebab

  • Faktor usia
  • Tekanan bola mata tinggi (mata cepat lelah)
  • Menderita miopia atau rabun jauh
  • Menderita diabetes atau kencing manis
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi darah buruk)
  • Pernah mengalami kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
  • Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama

Pengobatan glaukoma akut dengan obat herbal ace maxs

Disebutkan didalam kandungan daun sirsak dan kulit manggis terdapat kandungan atau zat yang berperan aktif dalam mengatasi mata glaukoma. Ekstrak kulit buah manggis ini kaya akan vitamin B1, B2, C, D dan E yang sangat baik untuk kesehatan mata dan mampu memperbaiki sel sel yang rusak di daerah mata.

Dalam buah kulit manggis juga terdapat kandungan kalsium, potassium, sodium dan zat besi. Kulit buah manggis ini mengandung xanthone, mangostin, garsinon, flavonoid, epicatechin, spingomyolinase dan gartanin. Dengan kandungan xanthone yang tinggi (123,97 mg/ml), kulit buah manggis dapat membunuh penyakit, memperbaiki sel yang telah rusak serta melindungi sel-sel di dalam tubuh. Tidak hanya itu, xanthone juga mampu berfungsi membersihkan penyumbatan darah pada sisi bola mata yang menjadi sumber penyakit glaukoma.

Kandungan dalam kulit manggis sangatlah ampuh dalam mengobati penyakit mata glaukoma. Sedangkan dalam kandungan daun sirsak memiliki sifat acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin. Kandungan senyawa ini merupakan senyawa yang banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, bisa sebagai obat penyakit atau untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Kebutaan Akibat Glaukoma Dapat Dicegah

Posted: 08 Nov 2014 07:18 PM PST

DokterSehat.Com – Mereka yang berusia 40 tahun keatas, kemungkinan bisa mengidap penyakit Glaukoma. Namun demikian, tidak dipungkiri bisa juga menyerang semua umur dan tanpa batasan jenis kelamin. Penyakit ini timbul pada orang-orang yang mempunyai bakat glaukoma atau diakibatkan penyakit mata lain.

Apabila dapat diatasi dengan baik sebelum terjadi kerusakan retina dan syaraf mata, biasanya ada harapan untuk pulih kembali. Penderita glaukoma memerlukan pengawasan seumur hidup. Lebih awal penyakit glaukoma diketahui dan diobati, lebih baik hasil yang dicapai.

Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan cairan di dalam mata. Glaukoma akut terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini harus segera diatasi untuk menyelamatkan penglihatan. Pada glaukoma kronis peningkatan tekanan di dalam mata terjadi dalam masa beberapa bulan atau tahun tanpa terjadi gejala apa-apa. Kalau tidak diobati, glaukoma kronis akhirnya mengakibatkan kebutaan total. Glaukoma dapat juga disebabkan oleh penyakit mata lainnya.

Glaukoma bisa menyerang siapa saja, penanganan dini sebelum parah adalah jalan satu-satunya cara untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Jika mempunyai ciri-ciri berikut ini, sebaiknya Anda rutin memeriksakan kesehatan mata :

  1. Ada keluarga Anda yang menderita glaukoma.
  1. Tekanan bola mata tinggi (mata Anda cepat lelah).
  1. Anda menderita miopia atau rabun jauh.
  1. Anda menderita diabetes atau kencing manis.
  1. Anda menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  1. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi darah buruk)
  1. Pernah mengalami kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
  1. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama

Beberapa jenis glaukoma :

  1. Glaukoma primer : terjadi orang yang memiliki bakat glukoma.
  1. Glaukoma sekunder : terjadi setelah ada penyebab yang mendahuluinya (misalnya gangguan vaskuler, hipertense dan diabetes).
  1. Glaukoma kronis (lambat): terjadi tekanan pada bola mata. Tak ada rasa nyeri, tapi lapang pandangan akan menyempit secara perlahan-lahan.
  1. Glaukoma akut (tiba-tiba): terjadi tekanan disudut bilik mata depan. Serangan menimbulkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan kerusakan permanen bila tidak segera diobati.
  1. Glaukoma kongenital: biasa terjadi pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran. Biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.

Cara pencegahan :

  1. Periksa kesehatan mata secara teratur.
  1. Segera periksakan mata jika pandangan terasa kabur, remang dan sempit.
  1. Waspada jika memiliki penyakit hipertensi atau diabetes.
  1. Waspada jika di dalam keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit ini.
  1. Jika divonis menderita glaukoma, harus disiplin berobat agar tidak menjadi buta.

Bagaimana Cara Kerja Antiviral Untuk Penyakit Cacar?

Posted: 08 Nov 2014 07:17 PM PST

DokterSehat.Com – Cacar air atau dalam bahasa medisnya disebut sebagai varicella simplex adalah sejenis penyakit yang menyerang kulit, cacar Air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Penyakit cacar air akan menyerang setiap orang yang belum pernah kena. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena Cacar Air.

Penyakit cacar bukan penyakit yang membahayakan, semua orang pasti pernah mengalami penyakit ini. Namun, saat ini anak sekarang jarang mengalami penyakit cacar karena sudah mendapatkan vaksin. Sehingga, sistem kekebalan tubuh mereka sudah kuat untuk melawan penyakit cacar.

Biasanya, obat yang digunakan untuk mengobati cacar adalah antiviral, baik yang oral, topical, maupun yang disuntikkan melalui pembuluh darah penderita. Adapun jenis antiviral yang paling sering digunakan adalah jenis acyclovir. Obat yang lainnya juga sering namun tidak seampuh dan sesering obat acyclovir ini.

Lantas, bagaimana dengan cara kerja antiviral ini? Mengapa Anda harus memilih antiviral?

Seperti yang telah dijelaskan kembali oleh www.healthlinkbc.ca, antiviral ini disarankan penggunaannya bagi mereka yang belum pernah mendapatkan vaksin dan sudah terinfeksi virus penyakit cacar. Di mana sistem kekebalan tubuh mereka masih lemah dan tidak mampu melawan virus cacar.

Biasanya, obat ini diberikan pada mereka dengan kondisi cacar yang hampir parah dan menimbulkan komplikasi seperti :

  • Penderita mengalami penyakit serius yang tak kunjung sembuh seperti gangguan paru-paru atau penyakit kulit serius.
  • Penderita yang memiliki kadar hormone yang tidak seimbang.
  • Penderita yang dalam keadaan hamil dan sedang menderita cacar.
  • Bayi yang baru lahir dengan berat badan yang ringan sementara ibunya menderita penyakit cacar.

Untuk kasus yang terakhir, kondisi bayi masih sangat lemah dan sistem kekebalan tubuhnya yang lemah tak mampu melawan cacar sehingga penting sekali pemberian antiviral ini.

Hipotermia Penyebab Gejala Dan Pencegahannya

Posted: 08 Nov 2014 07:17 PM PST

DokterSehat.Com – Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C. Tubuh manusia mampu mengatur suhu padazona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.

Gejala dan indikasi penyakit hipotermia :

  • Hipotermia diawali dengan gejala kedinginan seperti biasa, dari badan gemetaran menahan dingin sampai gigi berkerotakan karena tidak kuat menahan dingin.
  • Bila tubuh korban basah, maka serangan hiportemia akan semakin cepat dan hebat.
  • Selain itu bila angin bertiup kencang, maka pendaki akan cepat sekali kehilangan panas tubuhnya. Jadi kalau badan basah kuyub kehujanan dan angin bertiup kencang, maka potensi hipotermia menjadi paradoxical feeling of warmt akan semakin cepat terjadi.
  • Puncak dari gejala hipotermia adalah korban tidak lagi merasa kedinginan, tapi dia malah merasa. Oleh karena itu si korban akan melepas bajunya satu per satu sampe bugil dan tetap masih merasa kepanasan.
  • Hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu sang korban tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak korban tidak bisa nahan kedinginan sampai malah merasa kepanasan di tengah udara yang terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau dia telah terserang hipotermia. Dalam hal ini kawan seperjalanan (terutama team leader atau kawan pendaki yang lebih pengalaman) sangat penting artinya untuk mengawasi apakah kawan-kawan kita ada yang sakit (hipotermia, frostbite, mountain sickness, stress, dan lain-lain). Jadi kalau ada kawan-kawan seperjalanan kita mulai bertingkah aneh-aneh yang di luar kebiasaannya, maka kita patut curiga dan waspada ada apa dengan dia dan tentu saja perlu segera memeriksa atau menanyai apakah dia masih sadar atau tidak.
  • Dalam salah satu kasus, seorang pendaki cewek dengan anggunnya berganti pakaian yang basah dengan pakaian kering di hadapan kawan-kawannya. Tentunya cewek itu kalau dia sadar pasti tidak akan berani melakukan hal sepeti itu, tapi saat itu dia telah terkena hipotermia dan tidak sadar akan dirinya. Cewek itu kembali kesadarannya setelah sampe di bawah (istirahat dan makan). Waktu ditanyain tentang kelakuannya itu, dia malah tidak merasa melakukan sesuatu yang ganjil. Jadilah selama perjalanan pulang dan di sekretariat dia menjadi bulan-bulanan olokan.
  • Dalam kasus penderita hipotermia yg sampe pada taraf paradoxical feeling of warmt selain merasa kepanasan dia juga terkena halusinasi. Akan tetapi, dalam banyak hal lainnya, halusinasi juga telah terjadi walau si korban tidak sampai mengalami paradoxical feeling of warmt. Yang jelas, ketika si korban hipotermia sudah kehilangan kesadaran, maka dia akan mudah terkena halusinasi. Dan faktor halusinasi ini yang sangat berbahaya karena korban akan melihat bermacam2 hal dan dia akan mengejar apa yang dilihatnya itu tanpa menghiraukan apa-apa yang ada di hadapannya. Jadi tidaklah mengherankan kalau banyak korban hipotermia ditemukan jatuh ke jurang dlm kondisi telanjang bulat dan telah meninggal dunia.
  • Lalu bagaimana cara mengatasi kalau ada kawan kita yang terkena hipotermia? Kalau taraf hipotermianya ringan masih mudah ditangani, tapi kalau sudah mulai bertelanjang dan berlari-lari atau berteriak-teriak mengejar halusinasinya akan susah sekali penangannya. Yang mudah dan praktis adalah melakukan tindakan pencegahan thd penyakit hipotermia.

Tindakan-tindakan Pencegahan

  • Bila kita melakukan kegiatan luar ruangan (pendakian gunung khususnya) pada musim hujan atau di daerah dengan curah hujan tinggi, maka membawa ponco/raincoat adalah suatu keharusan. Selain membawa jas hujan, pakaian hangat (jaket tahan air dan tahan angin, kalau perlu) dan pakaian ganti yang berlebih dua tiga stel, serta kaus tangan dan kerpus/balaclava/topi ninja juga sangat penting. Perlengkapan yang tidak kalah pentingnya adalah sepatu pendakian yang baik dan dapat menutupi sampe mata kaki, jangan pakai sendal gunung atau bahkan jangan pakai sendal jepit. Naik gunung pada musim hujan bukan untuk gagah-gagahan aja.
  • Bawa makanan yang cepat dibakar menjadi kalori, seperti gula jawa, enting-enting kacang, coklat dan lain-lain. Dalam perjalanan banyak ngemil untuk mengganti energi yang hilang.
  • Bila angin bertiup kencang, maka segeralah memakai perlengkapan pakaian hangat, seperti jaket, kerpus/balaclava dan kaus tangan. Kehilangan panas tubuh akibat faktor wind cill tidak terasa oleh kita, dan tahu-tahu aja kita jatuh sakit.
  • Bila hujan mulai turun bersegeralah memakai jas hujan, jangan menunggu hujan menjadi deras. Cuaca di gunung tidak dapat diduga. Hindari pakaian basah kena hujan.
  • Bila merasa dirinya lemah atau kurang kuat dalam tim, sebaiknya terus terang pada team leader atau anggota seperjalanan yang lebih pengalaman untuk mengawasi dan membantu bila dirasa perlu.

Salah satu penyebabnya

Penyebab tubuh kehilangan panasnya antara lain tidak menggunakan pakaian yang cukup hangat saat udara dingin, terlalu lama berada di tempat dingin, memakai pakaian yang basah terlalu lama dan penggunaan pendingin ruangan yang terlalu dingin khususnya bagi orang tua dan bayi.

Cara tubuh kehilangan panasnya adalah kontak langsung dengan sesuatu yang sangat dingin seperti air atau tanah yang dingin, karena air merupakan penghantar panas yang baik bagi tubuh sehingga panas tubuh akan hilang lebih cepat pada air dingin dibanding udara dingin. Cara lainnya adalah melalui angin, gerakan angin akan menghilangkan lapisan tipis udara yang hangat pada permukaan kulit.

Saat suhu tubuh menurun drastis, maka jantung, sistem saraf dan organ tubuh lainnya tidak dapat bekerja dengan baik. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung, rusaknya sistem pernapasan dan yang lebih berbahaya bisa menyebabkan kematian. Pertolongan terpenting adalah menghangatkan tubuhnya agar suhunya kembali normal.

Sekilas Tentang Penyakit Sclerosis

Posted: 08 Nov 2014 07:16 PM PST

DokterSehat.Com – Multiple sclerosis atau MS adalah penyakit yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, yang mengakibatkan hilangnya kendali otot, penglihatan, keseimbangan, dan kemampuan untuk merasakan (misalnya: mati rasa). Penyakit Multiple Sclerosis termasuk dalam penyakit autoimun. Hal ini karena saraf-saraf dari otak dan sumsum tulang belakang dirusak oleh sistem kekebalan tubuh.

Normalnya, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan zat asing di dalam tubuh, seperti bakteri. Namun, pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh malah menyerang jaringan normal karena keliru dikenali sebagai zat asing. Pada penyakit Multiple Sclerosis, sistem kekebalan tubuh menyerang otak dan sumsum tulang belakang, yaitu dua komponen dari sistem saraf pusat. Contoh penyakit autoimun lainnya antara lain: lupus dan rheumatoid arthritis.

Sistem saraf pusat terdiri dari saraf-saraf yang bertindak sebagai sistem transmisi tubuh, setiap saraf ditutupi oleh zat lemak yang disebut mielin (zat yang menginsulasi saraf -saraf dan membantu dalam transmisi impuls saraf atau pesan) antara otak dan bagian tubuh lainnya. Impuls saraf atau pesan-pesan tersebut mengendalikan gerakan otot, contohnya berjalan dan berbicara.

Nama Multiple Sclerosis didapat karena ada penumpukan jaringan parut (sclerosis) di otak dan / atau sumsum tulang belakang. Jaringan parut atau plak tersebut terbentuk ketika mielin, zat yang melindungi dan mengisolasi saraf, rusak. Proses ini disebut dengan demielinasi . Tanpa mielin, sinyal-sinyal listrik yang ditransmisikan ke seluruh otak dan sumsum tulang belakang terganggu atau terhenti, yang kemudian otak menjadi tidak dapat mengirim dan menerima pesan. Putusnya transmisi inilah yang menyebabkan gejala-gejala Multiple Sclerosis.

Meskipun saraf dapat menumbuhkan kembali mielin, namun proses ini kalah cepat dibandingkan kerusakan yang terjadi akibat Multiple Scleroris. Jenis gejala, tingkat keparahan gejala, dan arah perkembangan Multiple Sclerosis bervariasi, sebagian karena lokasi dari jaringan parut dan seberapa luas demielinasi yang terjadi.

Penyebab sclerosis tetap misterius, tetapi dokter melihat beberapa kejadian mengejutkan. Seperti ditulis oleh Varnada Karriem-Norwood dalam situs kesehatan Web MD, penderita sclerosis banyak terdapat di negara-negara Skandinavia dan Eropa Utara. Daerah-daerah ini jauh dari khatulistiwa sehingga mendapat paparan sinar matahari yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, beberapa peneliti percaya bahwa vitamin D (vitamin sinar matahari) mungkin berkaitan dengan penyakit ini.

Penelitian menunjukkan kemungkinan hubungan kekurangan vitamin D dengan gangguan autoimun (pemicu sclerosis). Penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin lebih aktif selama musim panas. Panas dan kelembaban yang tinggi juga dapat memperburuk gejala sementara. Begitu pula suhu yang sangat dingin dan perubahan suhu yang mendadak dapat memperburuk gejala. Selain itu, faktor genetik tampaknya turut berperan.

Penyakit ini setidaknya dua kali lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Jumlah penderita sclerosis tertinggi berada pada berusia antara usia 20 dan 50 tahun. Mati rasa, masalah pendengaran, penglihatan, dan berkurangnya ketajaman mental merupakan gejala penyakit ini. Jika hal itu terjadi, segera pergi ke dokter untuk memastikannya. Semakin cepat terdeteksi maka akan semakin cepat juga diketahui pasti.

Sclerosis membuat sistem kekebalan tubuh penderita menyerang jaringan sekitar serat saraf di otak, susclerosisum tulang belakang, dan saraf optiknya sendiri. Hal ini mebuat penderita kesulitan mengontrol gerakan, ucapan, dan fungsi lainnya.

Untuk mendiagnosis sclerosis, sering dilakukan tes, seperti MRI. Selain itu perlu dikaji riwatan medis si pasien dan dilakukan pemeriksaan neurologis untuk menyingkirkan gejala dari penyebab lain. Lebih dari 90% orang dengan SCLEROSIS memiliki jaringan parut yang muncul pada MRI scan. Selain itu, dibutuhkan pula tes laboratorium untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi lain, seperti HIV atau penyakit Lyme

Sclerosis tidak dapat diobati. Tidak ada obat khusus sclerosis. Namun, penyakit ini bisa diredakan dengan memodifikasi obat. Banyak obat tersedia untuk mengelola gejala sclerosis mengganggu, seperti kejang otot, inkontinensia, dan nyeri.

Kebanyakan penderita sclerosis tetap dapat menjalani hidup normal atau mendekati normal, tidak selalu menyebabkan cacat berat. Namun, mereka hanya akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Berkat obat yang efektif, terapi rehabilitasi, dan alat bantu, penderita slerosis dapat tetap aktif, bekerja, dan melakukan kegiatan yang mereka sukai. Meskipun demikian, kita tetap harus waspada. Deteksi sedini mungkin agar tertangani secepat mungkin.

Advertisemen