Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia

Advertisemen

Dokter Sehat - Informasi Kesehatan Indonesia


Ini Dia Penyebab Menumpuknya Lemak Diperut

Posted: 11 May 2015 08:00 AM PDT

DokterSehat.Com – Dalam keseharian, sadar atau tidak, ada beberapa pola hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan menumpuknya lemak di perut. Hal ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga kepada anak kecil.

Meski terdengar sepele, namun hal ini harus segera ditangani. Ada banyak penyakit yang bisa disebabkan oleh lemak di perut, yaitu penyakit jantung, tekanan darah, ginjal, hipertensi, stroke, bahkan kanker.

Seperti yang dilansir dari Boldsky.com, berikut kebiasaan yang dapat menumpuk lemak di perut :

  • Minuman cairan berkarbonasi
    Minuman berkarbonasi mengandung kalori dalam jumlah tinggi. Kandungan gulanya juga membuat kita ingin makan dan akhirnya kita mengkonsumsi makanan dalam jumlah berlebih yang menyebabkan timbunan lemak di perut.
  • Kurang waktu tidur
    Untuk orang dewasa, waktu yang dianjurkan untuk tidur adalah 7 jam. Jika tidak, tubuh akan mengeluarkan kortisol dan membuat kita ingin makan. Hal ini tentu saja tidak bagus karena akan menambah tumpukan lemak di perut.
  • Stres
    Di zaman modern ini, penyebab stres bisa sangat beragam dan dengan mudah menyerang kita. Stres juga bisa menjadi salah satu penyebab menumpuknya lemak di perut. Jika sedang stres, tubuh akan memproduksi kortisol yang juga dikenal sebagai hormon stres. Dalam jangka waktu yang cepat, kortisol akan meningkatkan jumlah lemak.
  • Habis makan langsung tidur dimalam hari
    Makanan yang masuk ke dalam tubuh saat malam membutuhkan waktu untuk dicerna oleh tubuh. Tidur dengan perut yang baru terisi akan mengganggu sistem pencernaan dan akan berubah menjadi lemak di perut.
  • Bermalasan
    Rasa malas membuat kita terus duduk atau tiduran dalam waktu lama tanpa menggerakan badan kita. Untuk menjaga tubuh, baik dalam maupun luar, olahraga adalah hal yang harus dilakukan. Olahraga dapat membantu menghilangkan lemak di perut dan menjaga bentuk tubuh.

Sakit Kepala Saat Bercinta, Apa Penyebabnya

Posted: 11 May 2015 05:00 AM PDT

DokterSehat.Com – Setiap orang pasti pernah merasakan sakit kepala. Entah karena faktor tertentu seperti cuaca dan kecapekan. Bahkan, ada juga yang kepalanya terasa sakit saat berhubungan intim. Lantas, bahaya nggak sih sakit kepala saat bercinta? Apa sih yang menyebabkan kepala terasa sakit saat berhubungan intim?

Sakit kepala saat berhubungan intim tentu akan mengganggu keharmonisan Anda dan pasangan. Kelainan pembuluh darah dalam otak dan sakit kepala juga dapat terjadi saat Anda melakukan hubungan seksual seperti berhubungan intim, masturbasi, onani, hingga oral seks. Pasalnya, otot leher tertarik selama melakukan aktivitas seksual.

Selain otot leher tertarik, penyebab lain sakit kepala saat berhubungan intim adalah sebagai berikut, dilansir dari MeetDoctor.com :

  • Pendarahan di dalam otak
  • Infeksi sinus
  • Diabetes
  • Jantung koroner
  • Efek samping dari pil kontrasepsi

Sementara itu, sakit kepala saat berhubungan intim terbagi menjadi dua, di antaranya :

  • Tiba-tiba menyerang beberapa saat sebelum terjadi orgasme hingga kepala terasa seperti ditusuk dan berdenyut.
  • Diawali rasa nyeri pada kedua sisi rahang lalu otot leher dan rahang menjadi kaku. Hal ini terjadi dalam beberapa tahapan selama beberapa menit sebelum orgasme.

Nah Ladies, Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi serangan sakit kepala saat berhubungan intim antara lain menghentikan aktivitas seksual sejenak, mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, dan mengonsumsi obat yang dapat mengurangi rasa sakit. Sakit kepala saat bersetubuh biasanya berlangsung sekitar 30 menit atau mungkin lebih. Apabila terjadi terus-menerus bahkan hingga menahun dan disertai gejala mual, Anda sebaiknya segera konsultasikan masalah ini ke dokter.

Ini Alasannya Kenapa Pria Harus Mencukur Rambut

Posted: 11 May 2015 02:00 AM PDT

DokterSehat.Com - Saat ini gaya rambut era 70-80an atau sering disebut gaya rambut pomade sedang ngetren lagi, dan banyak pria mengikuti tren rambut ini. Para pria kini memang sudah mulai memperhatikan penampilan mereka agar lebih rapi dan menarik. Namun pria belum begitu sadar dengan perawatan rambut bagian bawahnya.

Padahal, memperhatikan penampilan area pribadi itu juga penting. Seperti dilansir dari healthmeup.com, ini lima alasan pentingnya menjaga penampilan rambut di area Mr.P :

  • Meningkatkan sensitivitas sentuhan
    Kulit di sekitar selangkangan sangat sensitif terhadap sentuhan. Jadi, jika ingin mendapat kenikmatan hubungan yang lebih intens, maka sarankan pasangan Anda untuk mencukur rambut kemaluannya.
  • Lebih menggoda
    Jika dilihat dari sudut pandang wanita, rambut yang rapi di bagian itu lebih menggoda karena memperlihatkan secara langsung bagian mana yang seksi. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan gairah seksual.
  • Terlihat lebih sehat
    Ketika pria merawat dan memangkas dengan rapi rambut di area intim itu, bagian tersebut akan lebih mudah dibersihkan. Dan ini tentu saja menjadi jaminan bahwa para pria bukan hanya menjaga kesehatan tubuhnya, namun juga organ intim mereka.
  • Membuat ereksi terlihat lebih besar
    Rambut kemaluan yang terlalu lebat akan menutupi atau menyembunyikan bentuk Mr.P yang sedang ereksi. Jadinya, bagian tersebut terlihat lebih kecil. Bukankah para pria lebih bangga dan lebih percaya diri saat mereka mengetahui Mr.P mereka besar?

Nah, kini sudah tahu kan mengapa penting sekali merawat rambut bagian bawah itu? Bukan hanya untuk kepentingan kesehatan, namun juga kenyamanan berhubungan dengan pasangan.

Apa Penyebab Rahang Tidak Bisa BUka Lebar?

Posted: 11 May 2015 01:27 AM PDT

Pertanyaan Konsultasi

Selamat sore dokter, akhir akhir ini rahang saya tidak dapat dibuka lebar. Saya sendiri kurang tau apakah ada sebab tertentu atau tidak, namun biasanya saat saya geser-geser sendiri rahang saya sudah bisa dibuka dengan normal. Ini kenapa ya dokter? Apa ada cara tertentu untuk menghentikan ini? Terimakasih

Ibu Mega

Jawaban Konsultasi

Hal ini bisa disebabkan karena otot yang terlalu tegang, bisa karena makanan yang keras, atau karena faktor stress. Hindari makanan yang keras, dan anda bisa lakukan kompress hangat untuk melemaskan otot-otot rahang anda. Terimakasih

Salam

dr. Vanny Bernadus
Team DokterSehat.com

Waspadai Bahaya Seks Bebas Dengan Berganti-ganti Pasangan

Posted: 11 May 2015 12:18 AM PDT

DokterSehat.Com – Seks bebas dapat diartikan sebagai proses hubungan seksual yang dilakukan seseorang tanpa adanya ikatan dan biasanya dilakukan dengan lebih dari satu pasangan. Kegiatan seks ini bisa dilakukan oleh remaja pranikah, ataupun orang dewasa bahkan orang tua yang sudah menikah dan memiliki anak.

Sebagaimana yang diungkap Agen Bola, kegiatan seks yang dilakukan orang dewasa memiliki resiko lebih besar daripada anak remaja. Pada remaja hubungan seks bebas terkadang hanya dilakukan oleh satu pasangan. Hal ini dikarenakan hubungan landasan anak muda masih disertai rasa takut. Resiko paling beratnya hanya sebatas pada kehamilan. Berbeda dengan orang tua yang sudah memiliki pasangan tetapi melakukan hubungan seks dengan orang lain bahkan lebih dari dua. Resiko hubungan ini selain berdampak pada psikis, juga berdampak pada fisik.

Hindari seks bebas dan cobalah setia pada pasangan

Jika seks bebas pada anak merupakan tindakan moral yang tidak baik, tindakan seks bebas yang dilakukan pada orang dewasa akan jauh lebih buruk lagi. Orang yang sudah menikah dan melakukan hubungan seks dengan orang lain berarti dia sudah tidak setia pada komitmen berpasangan. Penyakit psikis yang dialami ialah pertengkaran, perselisihan suami istri, hingga perceraian yang membuat rumah tangga hancur dan membuat anak-anak ditelantarkan.

Penyakit fisik pada seks bebas lebih beragam lagi. Pelaku seks bebas selain memiliki resiko kehamilan juga rentan terkena penyakit menular seksual akibat melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan. Penyakit menular itu bisa berupa sipilis, raja singa, gonorhoe dan yang terparah adalah penyakit HIV/AIDS. Selain berbahaya , penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian. Cara untuk mengatasinya ialah setia terhadap pasangan apapun yang terjadi. Percayalah, pasangan kita ialah yang terbaik yang diciptakan Tuhan untuk kita.

Penyakit Kejiwaan (Psikopat)

Posted: 10 May 2015 06:00 PM PDT

DokterSehat.Com – Psikopat adalah perilaku psikologis dimana pelaku terus menerus mencari gratifikasi (pembenaran diri) atas tindakan-tindakan keliru yang dilakukannya. Seorang psikopat tidak memiliki kemampuan untuk mengenali dan belajar dari kesalahan. Namun dia memiliki daya analisa yang tinggi dan seringkali tergolong orang yang sangat cerdas.

Penyebab

Sama seperti definisi dan ruang lingkup, tidak berbicara jelas tentang faktor-faktor penyebab kelainan kepribadian yang bernama psikopat ini. Sampai saat ini, banyak penelitian yang mendukung berbagai aspek penyebab kelainan ini antara lain :

  • Kelainan diotak
    Hubungan antara gejala Psikopat dengan kelainan sistem serotonin, kelainan struktural (decreased prefrontal grey matter, decreased posterior hippocampal volume and increased callosal white matter) dan kelainan fungsional (dysfunction of particular frontal and temporal lobe) otak. (Pridmore, Chambers & McArthur 2005).
  • Lingkungan
    Mereka yang berkepribadian psikopat memiliki latar belakang masa kecil yang tidak memberi peluang untuk perkembangan emosinya secara optimal. (Kirkman, 2002).
  • Kepribadian sendiri
    Adanya korelasi antara perilaku orang-orang dengan sindrom psikopat, dengan skor yang tinggi dalam tes kepribadian Revised NEO Personality Inventory (NEO-P-I-R,1992). (Miller & Lynam, 2003)

    Selain beberapa penelitian diatas masih banyak lagi penelitian tentang etiologi psikopat. Sebagian besar psikolog dan psikiater masih berpegang pada faktor lingkungan dalam timbulnya kepribadian psikopat ini.

Bagaimana mendeteksinya

Kesulitan metodologis dalam penelitian tentang Psikopat, terutama datang dari terbatasnya kasus yang tersedia. Karena itu beberapa penelitian hanya didasarkan pada satu kasus saja (Hare, 1993; Litman, 2004; Bauchard, 2002). Beberapa penelitian lain terbatas pada sampel tertentu yang bias, seperti Narapidana, hanya bisa dilakukan terhadap topik-topik yang lebih umum dan bisa menggunakan responden umum seperti studi komparatif (N orang dengan indikasi Psikopat berdasarkan DSM IV = 89, N kontrol = 20) (Dolan & Fullam, 2004), atau studi simulasi (N mahasiswa S1 = 174) (Guy & Edens,2003).

Walaupun tidak dapat menentukan penyebabnya, saat ini terdapat alat yang baik untuk mendiferensiasi antara orang-orang dengan gejala psikopat dengan yang tidak, yaitu Psychopath Check List – Revised (PCL-R) yang dikembangkan oleh Prof.Robert Hare yang terdiri atas 20 kuesioner yang memiliki skor 0-2 di setiap pertanyaan.

Bisakah disembuhkan

Sebagai kelainan kepribadian yang belum bisa dipastikan penyebabnya, Psikopat belum bisa dipastikan bisa disembuhkan atau tidak. Perawatan terhadap penderita psikopat menurut pengamatan Hare, bukan saja tidak menyembuhkan, melainkan justru menambah parah gejalanya, karena psikopat yang bersangkutan bisa semakin canggih dalam memanipulasi perilakunya yang merugikan orang lain. Beberapa hal, kata Hare akan membaik sendiri dengan bertambahnya usia, misalnya energi yang tidak sebesar waktu muda.

Menurut Tieneke, perilaku psikopatik biasanya muncul dan berkembang pada masa dewasa, mencapai puncak di usia 40 tahun-an, mengalami fase plateau sekitar usia 50 tahun-an lantas perlahan memudar.  Psikopat juga bisa disebabkan kesalahan pola asuh. Tambahnya. Saran Tieneke, Waspadai anak yang pemarah, suka berkelahi dan melawan, melanggar aturan merusak, dan bengis terhadap hewan serta anak yang lebih kecil.

Di sisi lain, Kirkman (2002) yang percaya bahwa psikopat terbentuk karena salah asuh pada masa kecil, berpendapat bahwa Psikopat bisa dicegah sedini mungkin dengan memberikan asuhan yang tepat sehingga meminimalkan resiko individu kekurangan afeksi pada masa kecilnya.

Indikasi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dapat disebabkan karena kepribadian Psikopat ternyata mungkin. Menurut Dr. Husein Anuz Sp.KJ, Ayah yang Psikopat cenderung memberikan anak yang psikopat juga. Ini menunjukkan besarnya peran faktor lingkungan. Biasanya Anak akan meniru apa yang dilakukan Orang Tua-nya, jadi tidak heran kasus KDRT rata-rata disebabkan karena apa yang mereka perbuat kepada keluarganya saat ini seperti apa yang orang tua mereka dulu perbuat terhadap keluarganya.

Di beberapa negara timbul reaksi di masyarakat akibat ketidaktahuan tentang penyembuhan psikopat. Masyarakat mencoba melindungi diri melalui Undang-Undang. Di Belanda, UU Anti Psikopat diluncurkan dua kali (Abad XX dan di tahun 2002). Demikian pula di AS, hukum anti psikopat dimulai tahu 1930-an yang ditujukan pada Sex Offenders. (Granlund, 2005; Quinn, Forsyth & Mullen-Quinn, 2004).

Yang terpenting adalah penanganan korban psikopat. Penanganan korban psikopat seringkali harus mengalami proses penyembuhan yang panjang dan sulit. Umumnya mereka jatuh dalam trauma yang mendalam. Jadi, tak perlu membuang waktu untuk mengubah Psikopat.

Advertisemen